03/06/12

Berpikir dan bertindak

BERPIKIR DAN BERTINDAK (YANG POSITIF)

        Pada saat ada waktu luang, saya sering mengobrol dengan teman lama saya, ada saja bahan obrolan yang kami bahas, baik itu masa lalu kami maupun hal-hal yang terjadi sekarang. Tetapi lama-lama saya jenuh dengan pembicaraan yang itu-itu saja, dan rupanya teman saya inipun mengalami kejenuhan. Dalam rutinitas pekerjaan, saya sangat menghargai waktu dan kedisiplinan, saya selalu merasa bahwa tidak boleh ada satu hari saja yang terlewat, kecuali jika benar-benar ada keperluan yang amat penting, atau keadaan yang darurat (emosi barangkali ya ?), selain  itu saya tidak ingin membolos, bukan hanya semata-mata karena uang dan jam terbang (walaupun tidak dipungkiri hal seperti itu), tetapi lama kelamaan, saya melihat di lingkungan sekitar saya, mereka tidak seperti itu, hmm...mungkin hanya  perasaanku saja. 
     Suatu waktu saya pernah berpikir, saya bekerja harus sesuai aturan, saya juga dikoordinir oleh orang lain, dan saya tidak ada kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas, dan bahkan saya tidak bisa memberikan ide saya, mungkin itu karena pengaruh lingkungan, atau karena tidak ada kesempatan untuk mengusulkan ide tersebut. Padahal, kepuasan dalam pekerjaan bagi saya adalah yang utama selain imbalan yang akan saya dapatkan, tetapi di zaman modern ini hal yang bersifat material sepertinya prioritas utama, meskipun tidak semua orang demikian, idealisme pada pribadi seseorang dalam hal profesi atau pekerjaannya  mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, dan kita harus menilainya secara obyektif.
     Masih tentang lingkungan tempat bekerja dan beraktifitas, melhat kenyataan yang terjadi, bahwa kelihatannya seseorang yang bekerja membiarkan diri sendiri, barangkali secara tidak sadar menuruti kemauan orang lain. Dan kadang-kadang malah berlebihan. Saya menulis pengalaman ini karena terinspirasi setelah membaca salah satu buku karangan penulis (author) Doug Hooper yang berjudul You Are What You Think, pelajaran yang dapat diambil dari buku ini adalah bagaimana Mewujudkan Pemikiran Menjadi Kenyataan. Ada kekuatan batiniah yang mengagumkan dalam diri setiap orang, namun akan tetap terpendam bila tidak dikaji dan dimanfaatkan.
     Pada dasarnya setiap manusia menghendaki kebahagiaan dalam hidupnya, dan siapapun tidak ada yang ingin menderita, kalaupun itu terjadi, nasib seseorang dapat diperbaiki, karena keadaanlah yang membuat kondisi seseorang dalam penderitaan. tinggal bagaimana seseorang menyikapi hidupnya, seperti kata-kata mutiara : When there is a will there is a way, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Waktu dalam sehari adalah 24 jam, dan bagaimana setiap orang me-manage waktu tersebut semua itu tergantung dari pribadi seseorang dengan segala potensi yang dimilikinya apakah dapat berkembang lambat atau cepat, sehingga apa yang diinginkan, diharapkan, dan dicita-citakan akan terwujud. Yang tadinya hanya ucapan, nasehat, dan angan-angan, suatu saat semua itu akan tercapai.  
     Mengendalikan pikiran adalah sangat bermanfaat dalam segala aspek kehidupan, sayangnya bila orang mempunyai pendapat, setiap saran atau ide yang berlawanan dangan pendapat itu akan diacuhkan. Bila kita menonton acara di televisi, dimana membahas tentang suatu kasus misalnya, disitu ada saja perbedaan pendapat atau pandangan, bahkan hingga satu sama lain saling bertentangan, bukankah sebaiknya kita harus menghargai pendapat orang lain?, dalam kehidupan sehari-hari kita juga mengalami perbedaan-perbedaan. Pola pikir seseorang sangat kuat pengaruhnya terhadap tindakan dan keadaan, hanya semua itu dikembalikan kepada diri orang yang bersangkutan, bagaimana sikap dan mental orang tersebut terhadap tindakannya sebagai wujud dari pemikiran menjadi kenyataan.
          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar