11/12/19

Gejala Alam (Mata Pelajaran IPS Untuk SD)

Gejala Alam di Indonesia

       Gejala alam merupakan peristiwa alam yang terjadi karena proses alam. Contoh peristiwa alam antara lain; banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan gempa bumi.Peristiwa alam dapat terjadi akibat kerusakan lingkungan. Lingkungan yang rusak bisa diakibatkan oleh kecerobohan manusia. Artinya manusia tidak mau menjaga lingkungan dengan baik. Akibatnya timbul bencana alam yang bisa menelan korban jiwa manusia dan kerugian harta benda.
      Gejala alam sering terjadi di Indonesia dan negara tetangga. Apa bentuk gejala alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga?. Bagaimana cara menghadapi bencana alam ?

 Berikut ini berbagai peristiwa alam dan gejala alam :
1. Hujan
     Pada saat musim penghujan di Indonesia sekitar bulan Desember-Maret,hujan biasanya turun dengan deras. Hujan deras yang terus-menerus sepanjang hari menyebabkan terjadinya banjir. Akan tetapi, sejak pemanasan global (global warming) melanda negara-negara di dunia termasuk Indonesia, musim penghujan di negara kita tidak dapat diketahui kapan waktunya.
   Ketika banjir, genangan-genangan air menjadi sarana berkembangnya penyakit, seperti berkembangbiaknya nyamuk aides aegypti. Aides aegypti adalah nyamuk penyebar virus demam berdarah. Wabah penyakit demam berdarah dapat menyebabkan sakit demam dan kematian.
   Selain itu, genangan air akibat banjir menjadi sarana yang paling mudah untuk penularan berbagai penyakit, antara lain diare, infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit dan infeksi pernapasan.Banjir besar pernah terjadi di Jakarta pada awal tahun 2007.Banjir yang menggenangi hanpir sebagian besar wilayah Jakarta ini terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus.Selain itu, banjir ini merupakan "banjir kiriman" dari Bogor akibat meluapnya Sungai Ciliwung. Pada 4 Oktober 2010 banjir bandang melanda Wasior, Kabupaten Teluk Wondama di Papua Barat. Banjir besar ini mengakibatkan ratusan orang tewas dan hilang,juga menghancurkan ratusan rumah. Penduduk yang dilanda bajir mengungsi ke Manokwari dan Nabire

 2. Pemanasan Global (Global Warming)
 
        Pemanasan global (global warming) adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Suhu rata-rata global akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Akibat peningkatan suhu, terjadi perubahan-perubahan, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim, terpengaruhnya berbagai hasil pertanian, dan punahnya berbagai jenis satwa.  Pemanasan global menimbulkan dampak (akibat) yang sangat besar bagi kehidupan manusia di bumi. Contohnya,iklim menjadi tidak stabil, terjadinya peningkatan suhu di muka bumi, dan terjadinya gangguan ekologis.
   Untuk mengurangi dampak pemanasan global, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
a. Menanam pohon di sekitar lingkungan rumah dan sekolah
b. Menghemat energi terutama dalam penggunaan alat-alat listrik untuk keperluan sehari-hari
c. Mengurangi penggunaan bahan plastik karena plastik tidak mudah terurai secara alami
d. Menghemat pemakaian kertas sebagai upaya penyelamatan ribuan pohon dari penebangan (karena kayu adalah bahan baku kertas)
e. Membuat sumur resapan (sumur biopori) yang berguna untuk meningkatkan daya serap air dan       mengatasi bahaya banjir.

3. Angin Jatuh dan Angin Puting Beliung
a. Angin Jatuh
       Angin jatuh atau angin terjun terjadi dalam wilayah lokal. Angin jatuh adalah angin yang berembus ke atas puncak pegunungan. Setelah melewati puncak angin tersebut turun sepanjang lereng gunung. Angin jatuh atau angin terjun di Indonesia biasanya terjadi pada musim           kemarau atau saat angin musim timur pada bulan April-Oktober. Angin jatuh atau angin terjun     bersifat panas dan kering.
      Angin jatuh dapat merusak tanaman perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia
pernah dilanda  angin jatuh. Nama angin jatuh untuk tiap daerah berbeda-beda. DI Pasuruan (Jawa Timur), angin jatuh disebut angin gending, di Biak (Papua) disebut angin wambraw, di Makassar disebut angin brubu, di Tegal (Jawa Tengah) dan Cirebon (Jawa Barat), disebut angin kumbang, serta  di Deli (Sumatera Utara)disebut angin bahorok.

b. Angin Puting Beliung
      Selain angin jatuh atau angin terjun, di Indonesia juga sering mengalami angin puting beliung. Angin ini berputar sangat cepat dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam. Biasanya terjadi dalam waktu 5-10 menit akibat perbedaan tekanan yang sangat besar dalam satu area.
      Saat angin puting beliung datang, ranting pohon dan daun bergoyang sangat cepat. Atap-   atap rumah biasanya akan beterbangan. Pada sepanjang tahun 2010 sejak bulan Januari sampai Agustus, angin puting beliung melanda daerah-daerah di Indonesia, seperti di Surabaya, Bandung, Riau, Sukabumi, dan Karawang. Bahkan di beberapa Kecamatan Karawang angin puting       beliung terjadi selama 3 hari berturut-turut.

4. Tanah Longsor
     Beberapa daerah di Indonesia rawan terjadinya tanah longsor, terutama untuk daerah perbukitan dan pegunungan yang membentuk lahan miring. Tanah longsor biasanya terjadi pada musim penghujan. Selain faktor alam seperti lereng yang curam dan gempa besar, perilaku manusia juga bisa menyebabkan tanah menjadi longsor. Contohnya, penggundulan hutan,       penggalian tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal, atau pola tanam yang kurang      baik di daerah lereng.
     Pada tahun 2010 tanah longsor melanda beberapa kabupaten di Jawa Barat seperti Garut,  Cianjur, Bogor, dan Sukabumi. Pada bulan Februari 2010 tanah longsor menimbun rumah-rumah para pekerja perkebunan teh di Desa Tenjolaya, Ciwidey, Bandung. Rumah-rumah yang tertimbun   tanah itu terletak di wilayah dengan kemiringan tajam.
     Bencana tanah longsor akibat gempa juga melanda Kabupaten Cianjur tepatnya di Cianjur Selatan. Peristiwa itu terjadi saat gempa mengguncang Tasikmalaya padbulan September 2009. Akibat gempa, getaran tanah yang sangat dahsyat meruntuhkan rumah-rumah yang berada di bawah gunung Hanafi, Desa Cibinong,Cianjur Selatan.

5. Gempa Bumi
     Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan pada permukaan bumi akibat adanyakekuatan dari dalam bumi. Gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitugempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa terban (reruntuhan).
  a. Gempa tektonik,yaitu gempa bumi yang terjadi karena adanya pergeseran lapisan
      kulit bumi.
  b. Gempa vulkanik,yaitu gempa bumi akibat letusan gunung api.
  c. Gempa terban atau reruntuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat tanah runtuh.

Misalnya, di daerah penambangan dan di gua-gua.
      Alat untuk mengukur gempa adalah seismograf. Besar kecilnya kekuatan gempadiukur dengan   skala richter. Skala richter menggunakan angka yang berkisar antara0-9. Semakin besar angka   skala richter,naka semakin besar pula kekuatan gempa.
     Akhir-akhir ini gempa bumi   sering melanda negara kita. Gempa yang kuat biasanya memiliki getaran hingga ratusan   kilometer. Wilayah yang jauh dari pusat gempa pun biasanya dapat merasakan getarannya.
    Selama 10 tahun terakhir beberapa wilayah di Indonesia sering dilanda gempabumi. Pada   tahun 2002 gempa mengguncang Papua. Gempa berkekuatan 7,4 skala richterini menyebabkan 4   orang tewas dan ratusan luka-luka. Tahun 2004 gempa juga mengguncang Kabupaten Nabire (Papua)   dan Alor (NTT) dengan kekuatan rata-rata 6skala richter.
     Dua tahun kemudian tepatnya bulan Mei 2006 gempa mengguncang Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Gempa berkekuatan 5,9 skala richter ini mengakibatkan 3000 orang tewasdan ribuan   orang luka-luka.
     Pada tahun 2009 gempa besar melanda wilayah Tasikmalaya dan pantai Pangandaran tepatnya   pada 2 September 2009 dengan kekuatan 7,3 skala richter.Di bulan yang samagempa juga   mengguncang Sumatera Barat dengan kekuatan mengakibatkan terjadinya kerusakan berbagai sarana   penting yang ada di kota Padang, Pariaman dan sekitarnya.

6. Gempa Bumi Disertai Tsunami
     Tsunami adalah gelombang laut yang ditimbulkan oleh gempa bumi.Tsunami bisa juga ditimbulkan oleh kegiatan gunung berapai di bawah permukaan laut. Tsunami berasal dari kata bahasa Jepang yang berarti "gelombang ombak lautan".Tsunami dapat mengakibatkan kerusakan besar di daerah-daerah pantai. Gelombang tsunami dapat mencapai lebih dari 1 km masuk ke     daratan.
     Tsunami diawali dengan terjadinya gempa di lautan. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air laut surut.Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentukgelombang besar. Gelombang besar inilah yang mengakibatkan kehancuran, korban jiwa,dan kerugian harta benda.
     Gempa yang disertai dengan tsunami sudah beberapa kali terjadi di Indonesia. Menurut   catatan sejarah, gempa dan tsunami pernah terjadi di Pulau Flores pada tahun 1992. Gempa bumi   berkekuatan 7,5 skala richter disertai dengan tsunami.Korban yang meninggal dunia sekitar    1000 orang. Pada tahun 1996, gempa bumi dantsunami terjadi di Pulau Biak (Papua) dengan   kekuatan gempa 8,2 skala richter.Korban yang meninggal dunia sekitar 100 orang.
     Gempa bumi dan tsunami yang paling dahsyat terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara.Kekuatan gempa mencapai angka9.0 skala richter. Korban jiwa yang meninggal dunia diperkirakan lebih dari 100.000 orang. Pada waktu yang bersamaan gempa dan tsunami terjadi pula di negara-negaraAsia Tenggara dan Selatan   (Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri lanka, dan India).Pada tanggal 17 Juli 2006, gempa dan   tsunami terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.Gempa terjadi dengan kekuatan 7,2 skala richter serta disusul tsunami setinggi 2meter.

7. Gunung Meletus
     Gunung meletus terjadi pada gunung yang masih aktif. Pada saat meletus gunung mengeluarkan lahar panas. Letusan gunung memuntahkan abu,asap, dan awan panas.Walaupun letusan gunung selalu menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda, menimbulkan sisa-sisa letusan yang tersebar si wilayah sekitarnya membuat tanah menjadi subur.
     Di Indonesia sudah tercatat beberapa kali terjadi letusan gunung berapi sejak tahun 1006. Pada tahun 1006 terjadi letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah. Pada tahun 1883 terjadi     letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Letusan Gunung Krakatau merupakan bencana yang sangat   besar. Korban yang meninggal dunia hampir mencapai 40.000 jiwa.
     Beberapa gunung berapi yang masih aktif juga dapat mengeluarkan letusan. Pada tahun 2009, Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah meletus sambil mengeluarkan debu vulkanik dan lava pijar. Gunung Merapi di Jawa Tengah juga sempat mengeluarkan lesusan-letusan kecil, tetapi tidak membahayakan. Demikian pula dengan Gunung Papandayan di Jawa Barat yang mulai     aktif mengeluarkan lahar.
     Pada tanggal 29 Agustus 2010 Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara meletus. Gunung   yang memiliki ketinggian sekitar 2.451 meter itu tiba-tiba mengeluarkan asap, debu tebal, dan   lahar panas. Penduduk sekitar daerah letusan kemudian diungsikan ke tempat yang lebih aman.

8. Banjir Lumpur Panas
     Banjir lumpur panas merupakan salah satu gejala alam yang saat ini masih melanda desa-desa di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa ini berawal dari kegiatan pengeboran tanah yang rncananya untuk mendapatkan minyak dan gas. Namun yang terjadi adalah keluarnya lumpur panas dari berbagai titik semburan. Lama kelamaan semburan lumpur panas makin meluas ke berbagai tempat dan terjadi terus menerus sehingga sulit diatasi. Berita tentang bencana ini sempat terkenal dan ada dimedia masa, bahkan peristiwa ini disebut sebagai musibah "lumpur lapindo". Akibatnya, desa-desa di sekitar Kecamatan Porong menjadi terbenam oleh lumpur. Berbagai sarana
dan prasarana penting seperti rumah-rumah penduduk, sekolah, pabrik,dan lahan pertanian menjadi rusak. Akhirnya banyak penduduk dan anak-anak kehilangan rumah, pekerjaan dan tidak bisa melanjutkan sekolah lagi. Hingga saat ini pemerintah dan berbagai lembaga terkait melakukan upaya untuk mengatasi semburan lumpur. Namun upaya ini belum membuahkan hasil.


Gempa 6,8 SR guncang selatan Jawa (Sumber  Elshinta.com)

Demikianlah peristiwa berbagai gejala alam yang terjadi di Indonesia.



















.