18/06/19

Jenius !, inilah 10 orang dan beberapa orang lainnya, dengan IQ tertinggi di Dunia

   Untuk postingan kali ini. Tentang orang-orang dengan IQ tertinggi di dunia. Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dari IQ ini. IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotient, Apa itu ?. IQ adalah sesuatu yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Lalu kapan munculnya pengertian IQ ?. Bermula dari seorang ahli psikologi Perancis bernama Alfred Binet (July 11, 1857 – October 18, 1911). Binet mengembangkan sebuah tes untuk mengukur tingkat kepintaran seorang anak secara verbal. Tes ini adalah untuk memastikan seorang anak usia enam tahun sanggup memecahkan permasalah yang standar untuk anak usia enam tahun. Sehingga apabila ada anak yang tidak lulus tes Binet akan diketahui dengan cepat dan diambil tindakan awal.
      Penyempurnaan dari tes Binet diumumkan oleh pakar psikologi asal Amerika bernama David Wechsler (January 12, 1896 – May 2, 1981). Istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.
    Model tes yang kemudian dikenal dengan model tes Wechsler ini menyajikan tes yang lebih bervariasi guna mendapatkan hasil yang lebih lengkap. Baiklah berikutnya inilah siapa saja orang dengan IQ tinggi, saya ambil 10 orang di dunia ini :

1. Stephen Hawking
   (IQ : 160)
   Ia seorang profesor Lucasian dalam bidang Matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Dia juga dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama teori-teorinya seputar kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Dengan IQ mendekati Albert Einstein. Pada kisaran ini terdapat juga Steve Jobs seorang pendiri perusahan raksasa bidang teknologi Apple Inc., dengan IQ 160. kisaran ini ada juga Paul Allen: Seorang penduduk asli Seattle, Mantan co-founder Microsoft mencetak lebih tinggi dari Bill Gates (dengan IQ kisaran 160) pada SAT pra-1995, dengan 1600 sempurna. Itu 10 poin lebih dari mitra Microsoft-nya

Stephen Hawking

  Paul Allen : dilaporkan memiliki IQ antara 160 dan 170. Allen lahir pada tahun 1953 di Seattle dan berteman dengan Bill Gates saat masih di sekolah. Allen dan Gates bersatu kembali dan bersama-sama mengembangkan perangkat lunak untuk mikrokomputer pertama dengan mengadaptasi BASIC, bahasa pemrograman populer yang digunakan pada komputer besar, untuk digunakan pada mikrokomputer. Allen meninggal dunia karena kanker di usia 65 tahun/

 Allen dan Gates                        Paul Allen


2. Albert Einstein
   (IQ : 160-225)
    Seorang ilmuwan (Fisikawan), ahli fisika terbesar abad ke-20. Teori-teori fisikanya hingga kini sangat bermanfaat bagi perkembangan sains modern, seperti sel foto elektrik dan laser, tenaga nuklir dan serat optik, perjalanan ruang angkasa, bahkan semikonduktor. Apa yang ada di rumah kita, seperti TV, DVD, remote control, pintu otomatis itu bisa dibuat karena rumus-rumus fisika Einstein.
   Einstein telah mengasilkan artikel ilmiah yang diterbitkan pada tahun 1905, ia kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia untuk teori relativitas umum dan Hadiah Nobel pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang fenomena yang dikenal sebagai efek fotolistrik. Sebagai seorang pasifis yang blak-blakan yang secara terbuka diidentifikasi dengan gerakan Zionis, Einstein beremigrasi dari Jerman ke Amerika Serikat ketika Nazi mengambil alih kekuasaan sebelum Perang Dunia II. Dia tinggal dan bekerja di Princeton, New Jersey, selama sisa hidupnya.

Albert Einstein



 3. Judit Polgar
   (IQ : 170)
    Seorang wanita asal Hungaria yang paling diakui di dunia catur. Dengan IQ supernya, ia mendapat  predikat Grandmaster pada usia 15 tahun 4 bulan. Judit Polgar memang lahir dari keluarga yang tidak biasa. Sang ayah yang terobsesi pendidikan, membesarkan Judit bersama kakak dan adiknya dalam sebuah penelitian pendidikan. Dan rupanya eksperimen tersebut berhasil. Setidaknya dalam bidang catur. Dia adalah wanita pertama yang mengalahkan juara catur dunia, Gary Kasparov. Dia adalah wanita berperingkat No. 1 di dunia dari Januari 1989 hingga daftar peringkat Maret 2015, ketika ia dikalahkan oleh pemain China Hou Yifan; dia adalah No. 1 lagi di daftar peringkat wanita Agustus 2015, dalam penampilan terakhirnya di Peringkat Dunia FIDE.

 Judit Polgar

4. Leonardo Da Vinci
   (IQ : 180-220)
      Kisaran 190 sampai 220 ini hasil dari riset para insinyur di Chicago, Libb Thims. Sementara Sir Isaac Newton (Fisikawan dan ahli matematika Inggris) mencapai 190 sampai 200, Galileo Galilei berada di kisaran 180-200. Manusia jenius ini, adalah seorang ahli di bidang pelukis, pemahat / pematung, penemu, penulis, filsuf, musik, matematika, arsitektur, dan musisi Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan "genius universal". Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, geologi, kartografi dan seni. Mahakarya yang terkenal darinya adalah lukisan Monalisa  dan Jamuan Terakhir. Leonardo tetap menjadi seorang empiris pengamatan visual. Justru melalui pengamatan ini — dan kejeniusannya sendiri — ia mengembangkan “teori pengetahuan” yang unik di mana seni dan sains membentuk sintesis. Karena itu, dalam menghadapi pencapaiannya secara keseluruhan, pertanyaan tentang seberapa banyak dia menyelesaikan atau tidak menyelesaikan menjadi sia-sia. Inti masalahnya adalah kekuatan intelektualnya - mandiri dan inheren dalam setiap ciptaannya - kekuatan yang terus memicu minat ilmiah hingga saat ini.

Leonardo Da Vinci


5. Marilyn Vos Savant
   (IQ : 190)
    Vos Savant adalah wanita yang jenius, Perempuan berdarah Jerman-Italia ini memiliki IQ 190. dia aktif dalam dunia tulis-menulis dan mampu memberikan saran dan jawaban tentang pertanyaan apapun. Kolom mingguannya di majalah Parade yang berjudul 'Ask Marilyn' sangat terkenal. Dia menjawab berbagai pertanyaan sulit mulai dari teka- teki, pelajaran sekolah, logika dan lain-lain.    
     Meskipun memiliki IQ yang belum pernah terjadi sebelumnya, vos Savant memiliki pendidikan yang normal seperti orang lain. Dia pergi ke sekolah menengah setempat dan bekerja di toko umum ayahnya sepulang sekolah. Dia memulai karir sarjana di Meramec Community College, kemudian pindah untuk belajar filsafat di Universitas Washington di St. Louis, meskipun dia keluar setelah dua tahun.Pada awal 1980-an, vos Savant pindah ke New York City dan mulai mengejar karir dalam menulis, mulai dari yang kecil dan menulis kuis IQ untuk majalah Omni sebelum mendapatkan pekerjaan di Parade. Di sana, dia mulai di suatu kolom, di mana orang bisa mengajukan pertanyaan mereka, dan dia akan menjawabnya.

Marilyn Vos Savant

6. Garry Kasparov
   (IQ : 194)
     IQ yang dimiliki Kasparov dikabarkan mencapai 194. Dia menduduki peringkat 1 dunia di kejuaraan catur pada usia 22 tahun. Pada tahun 1996, Kasparov berhasil mengalahkan komputer Deep Blue milik IBM, meskipun setahun kemudian dia dikalahkan balik dengan komputer catur canggih ini. Setingkat diatasnya terdapat Christopher Michael Langan yang dijuluki "The Smartest Man In Amerika", dia berprofesi sebagai intelektual, peneliti independen, dengan IQ 195-210. Dianggap oleh beberapa sumber media sebagai "orang paling cerdas di Amerika," ia menjadi terkenal pada 1999 sementara bekerja sebagai penjaga di Long Island, Langan telah mengembangkan "teori hubungan antara pikiran dan realitas" -nya sendiri yang ia sebut sebagai "Model Kognitif-Teori Alam Semesta (CTMU). Oh ya, ternyata dari Indonesia ada lho yang ber-IQ di lisaran ini. Ya, Pak B.J. Habibie dengan  IQ 200  Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie

Garry Kasparov


                                               Christopher Michael Langan         Prof. Dr. Ing. H. B/J. Habibie




7. Kim Ung-Yong
   (IQ : 210)
     Di Guiness World Record, dimana mereka mencatat bahwa IQ Kim mencapai 210.Kepintaran Kim sendiri sebenarnya sudah terlihat sejak masih balita.Kim Ung-Yong Lahir pada tanggal 7 Maret 1962 di Hongje-Dong, Seoul, Korea-Selatan. Ayahnya bernama Kim Soo-Sun adalah seorang Professor. Bayangkan saja, di usia 2 tahun, ia sudah menguasai 4 bahasa dan di usia 4 tahun, ia sudah mengikuti kuliah. Kemudian, dalam wawancaranya di televisi Jepang pada tanggal 2 November 1967, dia menunjukan kemampuannya dalam berbahasa China, Spanyol, Vietnam, Tagalog, Jerman, Inggris dan Jepang serta Korea, dan juga berhasil memecahkan soal diferensial yang amat rumit dan soal integral kalkulus. Dia tidak pernah menjalani kehidupan normal - kehidupan di mana dia belajar di sekolah menengah dan kemudian sekolah menengah dan kemudian lulus untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hidup hanya bergerak terlalu cepat dan semua pujian dari orang-orang di sekitarnya membuatnya berpikir dia melakukan hal yang benar. Dan orang-orang yang sama menyalakannya ketika dia kembali seolah-olah mereka memiliki suara dalam apa yang harus dia lakukan dalam hidup."Orang-orang terlalu menekankan IQ.", Kata Kim.IQ tidak mahakuasa, dan kisah Kim membuktikannya. Ini hanyalah bakat lain seperti menjadi sangat baik dalam olahraga atau musik. Dan bukan apa-apa tanpa kebijaksanaan, yang perlahan-lahan dikumpulkan Kim sepanjang hidupnya. Semua dikatakan dan dilakukan, dia pasti akan menjadi profesor yang brilian, yang tahu bagaimana menangani siswa berbakat dan bermasalah.


Kim Ung-Yong (kiri masa kecil dan kanan sekarang)



8. Christopher Hirata
   (IQ : 225)
  Ia adalah seorang ahli kosmologi (astrofisikawan). Dengan IQ sebesar 225, ia sudah dipanggil ke perusahaan Caltech pada saat usianya baru 14 tahun. Dan di usia 16 tahun, ia ditarik NASA untuk mengerjakan proyek kolonisasi Planet Mars. Hirata adalah dua dari 96 peneliti Presiden Obama dan penerima Awal Presiden Choice Karir untuk ilmuwan dan kehormatan tertinggi Engineers-the diberikan oleh Pemerintah AS untuk ilmu pengetahuan dan rekayasa profesional di tahap awal mereka karier penelitian. Di Caltech, ia merenungkan cara terbaik untuk mengirim manusia ke Mars. Tetapi ketika dia tiba di Princeton pada tahun 2001 untuk mengikuti program doktoral, rasa penasarannya menetap lebih jauh di luar tata surya. Sloan Digital Sky Survey membuat peta galaksi 3-D, dan Wilkinson Microwave Anisotropy Probe berjanji untuk memberikan "gambar bayi" alam semesta dengan memetakan cahayanya yang tertua. Ph.D. yang berusia 18 tahun siswa ingin membuat perbedaan dalam memahami bagaimana alam semesta berevolusi. Saat ini,
Hirata bekerja untuk mengukur efek energi gelap, kekuatan tak terlihat yang memperluas ruang kosong antara kelompok galaksi dengan kecepatan yang semakin cepat, dengan diam-diam menentang gravitasi. Jika dominasi energi gelap dari alam semesta berlanjut tanpa terkekang, lebih dari miliaran tahun setiap galaksi akan terdorong keluar ke "lautan ketiadaan," kata Hirata. Akhirnya, mungkin bahkan partikel yang membentuk dunia kita akan saling menjauh.Tetapi apakah teori itu benar? Teleskop masa depan dapat membantu kita mencari tahu, kata Hirata, dan "jika demikian, kita akan dipaksa untuk menghadapi implikasi filosofis yang tersirat tentang masa depan kita."

Chris Hirata


9. Terence Tao
   (IQ : 225-230)
   Seorang Ahli Matematika Jenius berkebangsaan Australia.  Ia adalah dosen di University of California.Di usia 2 tahun, usia yang menurut sebagian orang tua masih masa pertumbuhan, Tao sudah bisa melakukan penghitungan Matematika dasar. Di usia 9 tahun dia sudah belajar matematika sekelas universitas, sebelum akhirnya resmi meraih gelar Ph.D di usia 20 tahun. Tingkat IQ Tao berada di atas rata-rata, yakni 230."Kebanyakan orang, dihadapkan dengan masalah matematika, akan mencoba menyelesaikan masalah secara langsung," katanya. "Bahkan jika mereka mendapatkannya, mereka mungkin tidak mengerti persis apa yang mereka lakukan. Sebelum saya mencari tahu detailnya, saya mengerjakan strategi. Setelah Anda memiliki strategi, masalah yang sangat rumit dapat dipecah menjadi banyak masalah kecil. Saya tidak pernah benar-benar puas dengan hanya menyelesaikan masalah. Saya ingin melihat apa yang terjadi jika saya melakukan beberapa perubahan; apakah masih akan bekerja? Jika Anda cukup bereksperimen, Anda mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Setelah beberapa saat, ketika sesuatu yang serupa muncul, Anda mendapatkan gagasan tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Akankah Tao menjadi ahli matematika yang lebih baik lagi dalam satu dekade ke depan?. "Pengalaman banyak membantu," katanya. “Saya mungkin sedikit lebih lambat, tetapi saya akan memiliki akses ke basis data trik yang lebih besar. Saya akan lebih tahu apa yang akan berhasil dan apa yang tidak. Saya akan lebih sering 'deja vu', melihat masalah yang mengingatkan saya pada sesuatu. ". Jika diartikan secara harfiah maksudnya adalah "pernah dilihat" lebih jelasya adalah femomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu.

Terence Tao


10. William James Sidis
    (IQ : 250-300)
   Seorang manusia paling jenius yang pernah ada di Bumi ini. Orang paling jenius dalam sejarah. Kejeniusannya sesungguhnya tidak kurang dari Einstein, Edison, Mozart, Da Vinci dan lainnya.
William James Sidis lahir dari imigran Ukraina Yahudi pada 1 April 1898, di New York City. Ayahnya Boris Sidis, Ph.D., M.D., telah beremigrasi pada tahun 1887 untuk menghindari penganiayaan politik. Ibunya Sarah Mandelbaum Sidis, M.D., dan keluarganya telah melarikan diri dari pogrom pada tahun 1889. Sarah bersekolah di Universitas Boston dan lulus dari Fakultas Kedokteran pada tahun 1897.William dinamai ayah baptisnya, teman dan kolega Boris, filsuf Amerika William James. Boris meraih gelar sarjana di Universitas Harvard, dan mengajar psikologi di sana. Dia adalah seorang psikiater, dan menerbitkan banyak buku dan artikel, melakukan pekerjaan perintis dalam psikologi abnormal.
    Ia memiliki banyak minat di berbagai bidang pengetahuan (kedokteran, matematika, astronomi, hukum, mesin, sipil, bahasa dll. Ia telah menjadi obyek dari eksperimen Boris Sidis sang ayah yang seorang psikolog. Masuk Harvard ketika masih berumur 11 tahun untuk belajar matematika. Pada umur 2 tahun ia sudah terbiasa membaca New York Times dipagi hari. Ia juga mampu menulis buku tentang anatomi dan astronomi ketika masih berusia 8 tahun. Meninggal di usia 46 tahun karena pendarahan di otak dan sayangnya Ia belum banyak menyumbangkan ilmunya untuk kemaslahatan umat manusia.
 William James Sidis

    Demikianlah postingan untuk saat ini, tentang IQ dan orang-orang mempunyai IQ tertinggi di dunia. Semoga bermanfaat.