17/04/19

Galileo Galilei, Ilmuwan yang mengubah dunia

    Untuk postingan kali ini mengenai bidang Astronomi. Saya akan mengulas kisah perjuangan Galileo Galilei, seorang ilmuwan terkemuka. Penemuannya atas gerak bandul dan pengembangan yang dilakukannya atas teleskop, membuat dirinya terkenal di seluruh Eropa bahkan hingga ke seluruh dunia. Galileo sangatlah mengagungkan kebenaran. Tekadnya sangat kuat untuk membuktikan kekeliruan yang telah melekat erat selama berabad abad. Ia menentang teori Aristoteles yang dihangatkan kembali oleh para veteran Perang Salib bahwa Bumi diam dan merupakan pusat alam semesta, sementara Matahari berputar mengitarinya. Sebaliknya, Galileo membuktikan bahwa justru Bumi yang berputar mengitari matahari. Karena berani menentang dan terus menentang para pemimpin gereja dalam masalah ini, akhirnya Galileo yang sudah tua renta ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan di Roma. Disana dia dinyatakan bersalah sebagai penyebar ajaran yang dapat mengurangi kewibawaan Gereja. Galileo dihadapkan ke pengadilan dalam bulan April 1633 ketika berusia enam puluh sembilan tahun. Ia dipaksa untuk menarik kembali pandangan-pandangannya. Walaupun demikian, di dalam hati ia tetap berkata, "bagaimanapun bumi memang bergerak !".
    Astronomi modern berhutang besar sekali kepada Galileo. Ia salah seorang astronom besar yang meletakkan dasar untuk pandangan modern kita tentang sistem tata surya. Dewasa ini, para ilmuwan dapat menguak jauh ke dalam ruang angkasa dan mendeteksi radiasi dari bintang-bintang yang berjarak jutaan tahun cahaya dari Bumi. Pada saat itu pemimpin Gereja Katolik Roma adalah Paus Urbanus. Paus menjalin persekutuan politik yang kuat dengan negara-negara lain dibawah pengaruhnya guna menahan penyebaran paham reformasi, paham yang dianggap sesat oleh Gereja Katolik. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila ia juga menganggap ajaran Galileo bisa berbahaya bagi Gereja Katolik. Ajaran itu dapat disalah gunakan oleh pihak-pihak yang menentang agama Katolik. Pada setiap persidangan, Galileo terus menyatakan diri tidak bersalah, meskipun terpaksa mengubah pendangan-pandangannya untuk menyelamatkan nyawanya, akhirnya setelah berminggu-minggu menjalani interogasi dan pemeriksaan, tibalah saat pembacaan vonis. Galileo dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Terjadinya "Dialog"

 Pengadilan Galileo pada tahun 1633 merupakan puncak dari serangkaian peristiwa yang telah dimulai hampir seabad sebelumnya berupa terbitnya sebuah buku berjudul Revolusi Bola-bola Langit (The Revolution of the Heavenly Spheres). Buku itu ditulis oleh seorang astronom Polandia, Nikolaus Kopernikus. Dalam buku tersebut, Kopernikus mengatakan bahwa Bumi hanyalah sebuah planet yang mengorbit di seputar Matahari. Pandangan ini bertolak belakang sama sekali dengan pandangan yang diterima secara resmi, karena itu langsung dicap sebagai ajaran sesat oleh para pejabat Gereja Katolik. Hingga pada tahun 1633 di jantung peradaban Eropa, seorang ilmuwan terkemuka pada zaman itu diseret ke hadapan Inkuisisi. Galileo dituduh melakukan tindak kejahatan sebagai penganut aliran sesat karena dukungannya atas pandanagn yang diperkenalkan oleh Kopernikus. Sembilan tahun sebelumnya, Galileo telah diminta oleh Paus Urbanus VIII untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah tentang pandangan-pandangan yang ada sampai saat itu mengenai alam semesta, sepintas lalu, seolah pihak Gereja ingin agar Galileo dengan adil dapat menyatakan mana yang benar dari pandangan-pandangan itu, namun yang diinginkan adalah agar ilmuwan yang disegani itu mau berada di pihak yang menentang teori Kopernikus. Kerja keras Galileo menghasilkan sebuah buku yang berjudul Dialog Antara Dua Sistem Utama Menyangkut Alam Semesta (Dialogue Concerning the Two Chief Systems of the World).




 Lingkungan Gereja
     Pola berpikir orang Eropa dalam abad keenam belas dikendalikan oleh dua kekuatan besar : Gereja Katolik Roma yang dipimpin oleh Paus, dan para filsuf yang sebagian besar menganut pandangan filsuf Yunani dua ribu tahun sebelumnya, Aristoteles. Gereja mempunyai pengaruh yang besar sekali pada kehidupan kebanyakan penduduk Eropa, dan ini paling tampak pada bangsa Italia yang sebagian besar adalah penganut saleh ajaran Katolik. Dalam masa kanak-kanak Galileo, satu diantara dua belas orang yang tinggal di Roma adalah seorang imam atau seorang biarawati. Ini memperlihatkan gambaran tentang bagaimana agama berperan sekali dalam kehidupan masyarakat. Pada masa itu, Gereja Katolik berusaha menjaga iman umatnya antara lain dengan melarang setiap bentuk pengajaran yang menurut pendapat mereka menyimpang dari ajaran Kitab Suci.
      Aristoteles dilahirkan di bagia selatan Yunani pada tahun 384 SM. Ia seorang pemikir besar dan telah merumuskan teori-teori tentang alam semesta dua ribu tahun sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Ia telah memunculkan berbagai gagasan tentang ilmu pengetahuan dasar yang kini terbukti sangat teliti, namun tidak sedikit pula gagasannya yang terbukti salah sama sekali. Banyak konsep Aristoteles yang pada kenyataannya salah. Ia percaya bahwa Bulan, serta benda-benda langit yang lain, tidak mempunyai kekhasan masing-masing. semua mempunyai bentuk yang betul-betul sempurna. Ia percaya bahwa hukum-hukum fisika yang berlaku di bola langit~sebutan yang diberikannya kepda semua benda yang berada di luar Bumi. Ia percaya bahwa komet terbentuk di dalam atmosfer Bumi dan tidak ada kaitannya dengan bola langit.
     Kesalahan paling besar dalam pemikiran Aristotoles adalah anggapannya tentang posisi Bumi dalam ruang angkasa. ia percaya bahwa Bumi tidak bergerak dan berada dalam posisi sebagai pusat alam semesta. Dalam pemahaman Aristoteles, Bumi tidak berevolusi bahkan tidak bergerak sama sekali; justru Matahari, Bulan dan semua planet yang telah diketahuinya yang beredar mengitari Bumi.

Terjadinya Konflik

      Dalam situasi dan kondisi seperti inilah pada tahun 1543, Kopernikus mengemukakan teorinya bahwa seungguhnya Bumi, serta planet-planet lain, beredar mengitari Matahari. Gagasan ini bertolak belakang sama sekali dengan pandangan Aristoteles dan tafsir Kitab Suci saat itu. Gagasan itu harus dianggap salah, bukan karena terbukti salah, namun semata karena bertentangan dengan pandangan yang telah dianut selama dua ribu tahun. Kecuali satu atau dua tokoh seperti Koprnikus dan astronom Jerman Yohanes Kepler, dunia ilmiah yang dimasuki oleh Galileo ketika ia mulai berkarya pada tahun 1585 betul-betul sebuah dunia yang sangat steril, dunia kegelapan yang hampir tanpa kemajuan berarti. Para filsuf tergila-gila pada gagasan Aristoteles sampai mengabaikan prinsip-prinsip ilmiah yang murni. Sementara itu, para ahli teologi tenggelam dalam tafsir Kitab Suci yang sempit. Orang-orang seperti itulah yang mendominasi dunia intelektual di Eropa bagian selatan. Kalau bukan karena kerja orang-orang seperti Galileo, yang berani menantang kebijakan penguasa "arif" di zaman itu dengan mengembangkan dan memperkenalkan cara berpikir baru kepada dunia, mungkin dunia akan tetap berada dalam kegelapan.

 Ungkapan-ungkapan ketidakpuasan

    Galileo Galilei dilahirkan sebagai anak tertua dari pasanagn Vincenzio dan Giulia Galilei pada tanggal 15 Februari 1564. Keluarga itu tinggal di kota Pisa, yang terletak di daerah Tuscany di barat laut Italia. Ayahnya, Vincenzio, adalah seorang musisi terkenal yang secara khusus menekuni teori musik. Ia menjadi sangat termasyhur di Italia sebagai seorang pelopor pembaharuan di bidang musik, dan merupakan orang pertama yang menerapkam matematika dalam pengkajiannya. Galileo sendiri belajar memainkan alat musik semacam kecapi semasa masih muda, dan kemudian berkembang menjadi musisi yang betul-betul terampil. Meskipun ia anak yang periang dan banyak polah, ia senang sekali duduk di beranda atau kamarnya sambil memainkan kecapi atau menggubah lagu sendiri.           
    Selain ternama sebagai seorang musisi, ayah Galileo juga dikenal sebagai seorang pemikir yang senang melawan arus. Vincenzio tidak menyukai orang-orang yang tertutup dan picik, khususnya mereka yang berperan dalam dunia pendidikan. Ia merasa tidak puas melihat kebiasaan menerima kebijakan warisan lama secara membabi buta. Galileo muda sedikit banyak juga terpengaruh oleh sikap hidup ayahnya~dalam buah karyanya yang terakhir tampak sekali gema dari pandangan-pandangan ayahnya yang anti penguasa. Berikut salah satu kutipan pendapat dari Vincenzio : "Menurut saya, orang-orang yang mengiyakan apapun keinginan pejabat tanpa mempunyai alasan yang kuat untuk melakukan itu, adalah orang-orang yang tidak berprikepribadian. saya ingin agar siapapun boleh mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mengharapkan pujian dari pejabat, sehingga kebenaran yang sejati dapat ditemukan"


Galileo di masa muda


 Ayunan Bandul

      Galileo membuat penemuan ilmiah pentingnya yang pertama ketika masih kuliah di Universitas Pisa. Dan, ironisnya, itu karena ia rajin ke gereja. Walaupun di kemudian hari Galileo terlibat dalam konflik yang serius dengan pihak Gereja, seumur hidupnya ia seorang Katolik yang saleh dan selalu menghadiri misa kudus di hari Minggu. Ternyata dari Minggu itu agak berbeda dari yang lain. Pada hari itu misa dipimpin oleh seorang pastor tamu yang tidak pandai berkhotbah, selama khotbah, Galileo yang merasa jemu mulai melayangkan pandangannya ke langit-langit katedral yang megah. Di sana pandangannya tertumbuk dengan sebuah lampu gantung. Selama beberapa saat ia terkesima oleh irama gerak lampu yang berayun-ayun. Tiba-tiba ia tersentak. Ia sudah sering melihat pemandangan seperti itu, tetapi baru kali ini ia menyadari adanya sesuatu yang luar biasa si balik semua itu. Kadang-kadang jarak ayunan lampu itu pendek, kadang-kadang panjang, karena ayunan tersebut memang ditimbulkan oleh aliran udara yang tidak stabil dalam katedral. Walaupun demikian, tidak peduli berapapun jarak ayunan yang ditempuh, lampu tampaknya membutuhkan waktu yang sama untuk menyelesaikan setiap ayunannya. Ia tidak mempunyai alat pengukur waktu yang teliti untuk mengukur lama ayunan tersebut, karena itu ia menggunakan denyut nadinya sendiri seperti yang sering dipraktekannya dalam eksperimen-eksperiman di universitas. sebelum khotbah yang membosankan itu berakhir, Galileo sudah berhasil membuktikan bahwa setiapayunan membutuhkan waktu yang sama untuk menempuh jarak dari awal lintasan ke akhir lintasnnya. Ini selalu demikian, tidak peduli ayunan itu panjang atau pendek, karena kuat angin yang menghembusnya berubah-ubah. Seusai misa, Galileo bergegas menuju laboratorium universitasnya dan langsung memulai percobaannya menggunakan bermacam-macam lampu gantung tiruan. Ia menggantungkan benda yang cukup berat di ujung seutas tali. Singkat cerita, Galileo telah menemukan gerak bandul atau pendulum, dan merumuskan sebuah hukum sederhana bahwa "berapa pun panjang ayunan bandul, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ayunan itu sama". Para ilmuwan sekarang menyebutnya ayunan periodik bandul.

 Teman-teman yang berpengaruh

    Di sekitar tahun 1580-an Galileo bertemu dengan Marquis Guidobaldo del Monte, yang kemudian berperan dalam menentukan nasibnya. Del Monte sorang bangsawan kaya yang walaupun secara amatir turut menggeluti bidang rekayasa, sains, dan filsafat. Ia terkesan kepada Galileo yang berhasil dalam teori bandul serta buku Ilbilancetta-nya, bangsawan kaya itu tidak segan-segan membantu Galileo. Ia mencoba menawarkan Galileo sebagai pengajar di Universitas Padua, tetapi tidak berhasil. Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, ia mendengar bahwa posisi dosen matematika di Universitas Pisa sedang kosong. Melalui jaringan sahabat-sahabatnya yang berpengaruh, Sang Marquis berhasil meyakinkan para pejabat yang berwenang bahwa Galileo Galilei tepat sekali untuk jabatan itu. Maka, pada tahun 1589, berkat dukungan yang tidak tanggung-tanggung dari sahabatnya, Galileo kembali ke universitas yang empat tahun sebelumnnya telah ia tinggalkan tanpa gelar, dan mulai menjalani karir barunya, gaji untuk jaman itu kecil sekali karena dianggap paling tidak penting dalam tangga struktur yang sama di universitas tersebut. Gaji Galileo waktu itu kurang dari sepertigapuluh gaji yang diberikan kepada dosen Fakultas Kedokteran yang paling disegani di universitas yang sama!. Akan tetapi, ini tentu lebih baik daripada penghasilan tidak menentu sebagai guru privat.


 Kembali ke Pisa

     Ketika kembali ke Pisa, Galileo yang berusia dua puluh lima tahun meneruskan pandanagan anti-Aristotelesnya. Namun kali ini sikapnya itu menghadapkannya kepada kesulitan. Ketika ia masih mahasiswa, sikap radikal dianggap sebagai sesuatu yang lumrah, namun tidak demikian halnya bila dilakukan oleh seorang dosen matematika di salah sebuah universitas terkemuka. Penolakan yang terus menerus oleh rekan-rekan ilmuwannya untuk melepaskan teori-teori Aristoteles yang dianggapnya ketinggalan zaman mendorong Galileo menghasilkan karya-karya pentingnya dalam ilmu fisik~yang sebagian timbul sebagai reaksi perlawanan. akan tetapi, yang paling membuatnya kesal adalah ketika rekan-rekan sejawatnya menolak mengakui bahwa Aristoteles salah dalam teorinya tentang apa yang terjadi ketika sbuah benda jatuh dari keadaan diam. Pada tahun 1590, ia menyatukan semua gagasan yang dikembangkannya tentang gerak dan benda jatuh bebas dalam sebuah buku berjudul De Motu, "Gerak". Berikut kutipan Galileo mengenai pendapat Aristoteles : "Aku yakin bahwa seanadainya Aristoteles hidup kembali di zaman ini,pasti ia akan menerima aku sebagai pengikutnya, karena melihat gagasan-gagasanku yang meskipun sedikit namun berani menentang teori-teorinya dengan alasan yang masuk akal. Ia pasti akan lebih menyukai aku daripada sebagian besar pengikut lain, yang demi melestarikan kata demi kata yang pernah diucapkannya, sibuk mengutip konsep-konsep dalam bukunya, yang sesungguhnya tidak pernah masuk ke dalam kepala mereka".


Galileo menunjukkan kepada Doge (Duke) Venesia cara menggunakan teleskop.


 Cinta sejati Galileo

      Kehidupan di Universitas Padua cocok bagi Galileo, namun meskipun gajinya cukup besar, ternyata masih kurang untuk membiayai seluruh keluarganya. Karena itu ia juga memberikan pelajaran-pelajaran privat seperti yang pernah dilakukannya sebelum bekerja di Universitas Pisa. Kerja kerasnya ternyata mendatangkan keberhasilan. Ia mengajarkan mekanika kepada korps zeni militer yang bermarkas di kota itu. Ia juga mengajarkan astronomi dan matematika kepada para peminat amatir. 
    Sesudah bertahun-tahun, perlahan-lahan keadaan ekonominya membaik dan Galileo mampu membeli sebuah rumah kecil di Padua. Ia berkenalan dan bergaul dengan seorang gadis Venesia bernama Marina Gamba. Hubungan mereka berlangsung sampai lebih dari sepuluh tahun, sampai ketika Galileo meninggalkan Padua pada tahun 1610. Betapapun akrab hubungan mereka, Galileo tidak berniat menikah dengan Marina karena semakin tua, ia merasa bahwa hidupnya akan diabadikan sepenuhnya kepada ilmu pengetahuan.ia tidak yakin bahwa ia akan dapat menjadi suami atau orangtua seperti orang lain. Cinta sejatinya hanya kepada ilmu pengetahuan. Masa delapan belas tahun berkarya di Padua merupakan masa yang paling membahagiakan dalam hidup Galileo, dan dalam masa itu pula ia menghasilkan temuan-temauannya yang paling penting.

   Demikianlah untuk sementara postingan sampai disini dulu. Pada kesempatan berikutnya nanti saya akan ulas lanjutannya mengenai kisah Galileo ini yang mencakup : Supernova, Teleskop, Hukuman yang diterima Galileo, Masa ketika Galileo sakit, Tulisan karya Gallieo berjudul "Dua Ilmu Baru", Masa hari-hari terakhir Galileo dan Warisan Peninggalan Galileo. Semoga beguna, menjadi bahan inspirasi dan menambah wawasan untuk para pembaca sekalian.