21/02/15

Bermain musik tingkatkan kecerdasan (IQ) anak



       Dalam kehidupan ini, kita melalui waktu yang diibaratkan seperti unsur-unsur dalam musik. Saya asosiasikan seperti itu karena ada unsur irama, ritme, bunyi atau suara, warna suara (timbre), tone atau nada, tone color,  vocal (vokal), nada, artikulasi, dan lain-lain. Sementara dalam istilah pelajaran musik, dulu waktu kita sekolah bahkan sampai sekarang yang masih belajar dengan kursus atau privat musik masih mempelajari berbagai macam teori dan praktek  yang lebih mendalam lagi sesuai tingkatannya, seperti  partitur, not balok, not angka, key (kunci) atau chords, harmony, dynamics, birama, rhythm, melody, beat, ketukan, interval, octave (oktaf), chromatic, crescendo atau kres (setengah nada).  Bagi pemusik yang profesional  (selain yang otodidak), maka pastinya dididik dalam pelajaran yang banyak menggunakan istilah-istilah seperti notation (notasi), komposisi, composer, arrangement (aransemen), instrument, sound, voices, tempo. Untuk voices yang berkaitan dengan vokal pada suara wanita dan pria ada : soprano, tenor, mezzo soprano, baritone, alto, bass. Untuk tempo ada istilah-istilah : largo, grave, adagio, andante, moderato, allegretto dan lain-lain.  Kemudian ada notation (notasi), metronome, pattern,  pitch, range, bar, orchestra dan masih banyak lagi istilah lain yang belum saya sebutkan, karena jika saya sebutkan akan sangat banyak sekali bisa sampai beberapa halaman.
       Istilah-istialh yang saya sebutkan pada postingan ini hanya sebagai pengantar saja, karena inti dari tema kali ini adalah tentang bermain musik, khususnya untuk anak-anak. Secara disadari maupun tidak, ternyata bermain musik ini adalah sebagai  kegiatan yang dapat dilakukan dalam keseharian, baik bagi anak usia dini hingga bagi orang dewasa yang kita lihat sampai saat ini ada yang masih menekuni  (secara profesional) dan mendalaminya pada guru musik bahkan sampai kelas internasional dan bahkan menjadi sumber penghidupan (cari uang dalam pekerjaan sebagai pemusik), tapi tidak sedikit yang memang musik itu sekedar hobi, yang sudah melekat pada jiwa seseorang. Ada artikel yang pernah saya baca bahwa musik dijadikan therapy untuk seseorang yang mengalami sakit secara psikis, ya maksudnya untuk proses penyembuhan. Bahkan di negara-negara maju katanya ibu-ibu yang sedang hamil dianjurkan mendengarkan musik jenis klasik agar si bayi dalam kandungannya kelak menjadi pintar, itu  maksudnya untuk perkembangan otak si bayi tersebut. Sebenarnya saya pernah memposting tentang musik di blog ini hampir 3 tahun yang lalu, dan sampai sempat-sempatnya saya mengajarkan privat (les) pada beberapa anak dan orang dewasa, untuk cari uang  ha ha.., tapi semua itu saya lakukan untuk kesenangan saja.
       Bagi orang tua, yang mempunyai bakat pada dirinya tentunya akan menurunkan bakat itu kepada anaknya, dalam hal ini orang tua tidak terlalu sulit mengajarkan musik kepada anaknya. Sementara untuk yang benar-benar belajar dan talentanya tidak terlalu kuat, biasanya akan belajar melalui orang lain yang lebih berbakat atau belajar sendiri secara otodidak. Tahukah anda bahwa dengan bermain musik bisa meningkatkan kecerdasan pada anak ?. ya ternyata memang demikian, dan itu telah dibuktikan secara empiris. Beberapa penelitian baru menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar nyanyi atau memainkan alat musik instrument dapat memperoleh mental yang lebih baik dari anak-anak yang tidak belajar bermain musik.
       Penelitian yang melibatkan 132 siswa sekolah dasar di Canada. Para pengamat yang berasal dari Universitas Toronto di Mississauga, secara random memisahkan siswa ke dalam 4 kelompok. Kelompok pertama mempelajari bermain piano selama satu minggu, sedangkan kelompok kedua belajar bernyanyi. Kelompok ketiga belajar drama, dan kelompok terakhir tidak mengikuti kegiatan apa-apa.
Semua partisipan mengambil tes IQ yang dilakukan pada permulaan dan akhir semester. Secara keseluruhan, nilai rata-rata dari semua kelompok naik. Tapi anak-anak yang mengikuti pelajaran piano dan nyanyi mendapatkan nilai lebih. IQ mereka naik rata-rata menjadi 7,0, dibandingkan dengan nilai 4,3 untuk anak-anak di 2 kelompok lainnya.
Mungkin hanya sedikit perbedaan, dan mungkin anak-anak musik tidak dapat rangking tertinggi atau mendapatkan sukses di masa depan.
Para peneliti berkata " Hasil ini tidak sia-sia". Bermain musik dapat mengajarkan anak-anak untuk dapat memperhatikan dan mengingat sesuatu, dan dapat membantu memperbaiki koordinasi dan skil jasmani lainnya. Bermain musik merupakan pengalaman yang mungkin mempunyai hasil positif untuk membangun otak pada anak-anak.
          Belajar memainkan alat musik tak hanya bisa menambah pengalaman menarik untuk si kecil tapi juga bermanfaat meningkatkan IQ.
Studi menunjukkan bahwa memainkan alat musik dapat membantu anak Anda dalam berbagai aspek kehidupannya. Semua orang lahir memiliki kreativitas, tetapi banyak orang tidak menyadarinya karena tidak didorong dan tidak mendapat rangsangan di awal kehidupan mereka.




Seperti dikutip dari laman Idiva, ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan mengajari anak memainkan alat musik. Pemenang Grammy Keyboardist Louis Banks dan psikolog anak, Salma Prabhu, mengungkap mengapa belajar alat musik menjadi hal penting yang harus dipelajari anak-anak:

Meningkatkan IQ
Tulisan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature menyimpulkan bahwa mempelajari alat musik dapat meningkatkan prestasi akademik anak.

Prabhu merasa ini berasal dari fakta bahwa bermain musik menggunakan kedua sisi rasional Anda (otak kiri) dan sisi kreatif Anda (otak kanan), sehingga meningkatkan IQ. Banks menambahkan, "Anak-anak memiliki kapasitas yang luar biasa untuk menguasai keterampilan baru, jadi ide yang baik untuk memberi mereka tantangan saat liburan nanti."

Menenangkan hati
Anak Anda dapat mempelajari instrumen musik di mana saja dan kapan saja. Ada bukti yang bisa memperkuat temuan ini. Bermain musik secara ilmiah bisa meningkatkan keadaan pikiran. Prabhu mengatakan, "Bermain musik bisa menghasilkan endorfin, hormon bahagia. Terlepas dari apakah Anda sedih atau dalam suasana hati buruk, bermain alat musik selalu akan membuat Anda merasa lebih baik."

Meningkatkan kewaspadaan
Banks mengatakan, "Belajar alat musik membuat kemampuan otak berkembang. Tekanan untuk berprestasi akademis yang intens. Sebuah penelitian di AS baru-baru ini menunjukkan bahwa memainkan alat musik dapat membalikkan beberapa komponen stres."

Terlibat dalam kemampuan ekspresif menenangkan membuktikan lebih efektif dari sekadar duduk untuk bersantai. Prabhu mengatakan, "Musik menenangkan dan merangsang syaraf otak. Ini juga meningkatkan kemampuan untuk menyerap informasi lebih lanjut."

Menanamkan disiplin
Menurut Banks, belajar alat musik membutuhkan jam praktek dan disiplin yang ketat. Dengan rentang perhatian yang pendek, belajar musik menanamkan rasa disiplin dan membantu meningkatkan fokus anak dengan pesat.

Dia menambahkan, "Memainkan instrumen mengajarkan manfaat kerja sama. Sebuah kelompok yang memainkan sebuah lagu bersama mempromosikan ikatan, persahabatan, persaingan yang sehat, hormat dan kepercayaan diri."

             Bermain musik, baik sebagai pendidikan dan media hiburan, komersial  dan amatir, industri maupun pergaulan atau hubungan sosial, memperkaya unsur budaya, pada intinya bahwa musik sebagai bahasa universal, yang mempersatukan setiap individu sebagai manusia yang bersifat sosial, maka tak ada salahnya jika anak-anak anda bermain musik untuk tujuan positif, seperti yang sudah saya sebutkan. Selamat bermain musik