Pembaca, pada postingan sebelumnya saya telah mengulas tentang kisah perjalanan hidup Beethoven semasa awal beliau berkarir, antara lain tentang asal dan kota kelahirannya, karya-karyanya, pergelaran dan simfoni, kuartet-kuartet gesek, dengan begitu ringkas saya menguraikannya. Berikut ini saya lanjutkan dengan ulasan tentang Maesenas (pelindung seni) Beethoven, surat-surat wasiatnya, penyakit yang diderita, kekasih abadinya, cuplikan kisah singkat hidupnya dan kemudian saya tambahkan dengan salah satu karya gubahannya yang saya ambil dari Youtube.
Maesenas bagi Beethoven
Maesenas (pelindung seni),
terdapat juga dalam kehidupan Ludwig Van Beethoven. Di Austria pada masa itu
terdapat pangeran-pangeran yang mencintai musik. Mereka mempunyai orkes musik dan ada yang
mempekerjakan musikus dengan gaji yang baik. Apalagi jika seorang komposer
seperti Haydn. Haydn sempat menikmati kehidupan yang sejahtera. Beethoven yang
lebih muda dari pada Haydn masih dapat menikmati perlindungan musik dari
kalangan pangeran di Wina. Di masa itu pergeseran nilai-nilai sosial mulai
bangkit karena pengaruh Revolusi Prancis.
Adalah seorang Pangeran (Erzhertog, Archduke) yang terkenal dan
memerintah di Austria, bernama Rudolph Joseph Rainer. Sebagai anggota keluarga
Habsburg, ia juga musikus. Ia belajar musik pada pemain sembalo (suatu
pendahulu piano), Anton Tayber, yang juga bekerja untuk Opera Kekaisaran. Pangeran
Rudolph diperkirakan bertemu Beethoven untuk pertama kali di rumah bangsawan
Lobkowitz. Rudolph yang lebih muda menjadi murid Beethoven tahun 1803, belajar piano, komposisi dan teori. Ia pecinta seni dan ilmu pengetahuan. Ia menjadi pemain
piano yang cukup baik dan pandai mengukir tembaga, Rudolph dikenal sebagai komposer,
anatara lain menciptakan 40 variasi pada seluruh tema Beethoven, yang
dipersembahkan kepada gurunya. Sebuah sonatanya untuk clarinet dan piano
sebagai variasi pada tema Diabelli memberi jalan bagi Beethoven untuk
menciptakan suatu komposisi terbesar dalam literatur piano. Sebagai rasa terima
kasih, Beethoven member ucapan selamat tahun baru (1820), kepadanya.
Sejumlah komposisi Beethoven pada
bagian atasnya tercantum kata-kata (dalam bahasa Jerman atau Latin) : “Dipersembahkan
kepada Pangeran Rudolph dari Austria” (Dem
Erzhertog Rudolph von Oesterreich
Gewidmet). Komposisi-komposisi itu adalah konserto piano ke-4 dan ke-5,
sonata piano opus 81a, 106, dan opus 111. Seterusnya, sonata untuk biola dan
piano opus 96, trio piano opus 97, Missa Solemnis opus 123. Karya lain yang
dipersembahkannya kepada penguasa tersebut adalah ringkasan piano dari Fidelio
opus 72b dan kanon untuk kor empat suara berjudul “Alles Gute, Alles Schoene (Segala
yang Baik dan Indah)”, yang dibalas oleh sang pangeran dengan kanon empat suara
pula. Tidak ada bangsawan lain yang dapat penghargaan begitu tinggi dari
Beethoven selain Rudolph.
Ketika Pastorale dipergelarkan tahun 1808, Beethoven mengatakan bahwa Erzhertog Rudolph menghormati konsernya
dengan kehadirannya. Pada suatu saat, Beethoven sangat menyayangkan Rudolph
tidak hadir pada waktu diadakan pertunjukan perdana kantatanya yaitu komposisi
yang berjudul Der Glorreiche Augenblick
(Saat yang Gemilang) yang khusus diciptakannya untuk Kongres Wina.
Pertunjukkannya diadakan di Redoutensaal, 28 November 1814. “Saya menyesal
Pangeran tidak ikut menghadiri pergelaran,” tulisnya dalam suratnya kepada
Rudolph.
Pada awal Mei 1809, keluarga kaisar
meninggalkan Wina menyingkir ke kota kecil Ofen ketika pasukan-pasukan Prancis
makin mendekat. Akhir 1810 keluarga pangeran kembali. Untuk peristiwa itu
Beethoven menciptakan sonata dalam 3 bagian (gerak) opus 81 a berjudul “Les Adieux (Selamat Tinggal)”. Pangeran
yang dekat sekali dengan Beethoven itu meninggal tahun 1831 karena penyakit
epilepsi, 4 tahun sesudah Beethoven meninggal.
Surat-surat Beethoven (Wasiat Heiligenstadt)
Singkatnya, Beethoven
dilahirkan pada tanggal 16 Desember 1770 di Bonn, Jerman dan meninggal 26 Maret
1827 di Wina, Austria. Semasa dia hidup masyarakat musik di Eropa tertarik pada
karya-karyanya, dari lagu hingga musik kamar dan music orchestral besar.
Cintanya hanya dalam khayal (tidak pernah kawin), hubungan keluarganya tidak
harmonis, dan tubuhnya dilanda penyakit.
Cuplikan surat yang pertama;
ditujukan kepada seorang bangsawan perempuan yang menjadi “kekasih”nya
dan yang kedua kepada kedua adik lelakinya. Kedua surat itu terdapat dalam
Wasiat Heiligenstadt (heiligenstaedter
Testament). Pembaca pada
bagian ini saya tidak sertakan detail semua isi surat serta gambar naskah aslinya,
tetapi disini saya kemukakan tentang isi yang pertama : ….”Tenanglah, hanya
dengan pertimbangan yang tenang mengenai
keberadaan kita, kita dapat mencapai tujuan untuk hidup bersama………….cintailah
aku hari ini, hari kemarin….., wahai, teruskan cintamu kepadaku, jangan
sekali-kali menilai salah hati yang setia….., surat ini tertulis pada tanggal 7
Juli 1809.
Kemudian pada surat yang kedua;
…surat untuk kedua adik lelakinya, …..”Kalian, saudara-saudaraku Carl dan
Johann, segera setelah aku mati, mintakan kepada Profesor Schmidt, jika ia masih
hidup, untuk menerangkan tentang penyakitku. Tambahkan pada keterangan tertulis
ini mengenai sakitku, sehingga paling tidak dunia, sejauh itu mungkin dapat
berdamai denganku setelah aku mati. Dan kini aku mengumumkan kepada kedua
kalian sebagai pewarisku mengenai kekayaanku yang kecil…… Bagilah warisanku itu
seadilnya dan hiduplah dengan damai, dan saling membantulah”. Demikian cuplikan
singkat dari surat yang ke-2, dari wasiat Beethoven (Wasiat Heliligenstadt).
Penyakit yang diderita
Beethoven
Menurut salah satu sumber, diketahui bahwa
penyakit Beethoven yang menyebabkan tuli adalah karena penyakit sifilis, karena
tidak pernah kawin, dan hidup tak menentu.
Romain Rolland, peminat besar Beethoven, melakukan penyelidikan, seperti dalam salah satu uraiannya berjudul Les
Grandes Des Epoques Creatices (yang besar dalam kurun waktu kreatif)
(1928). Bekerja sama dengan seorang dokter bernama Marage, menurut Rolland yang
mengakibatkan radang pada alat dalam pusat pendengaran Beethoven adalah
konsentrasi yang diiringi perasaan yang meluap dan keletihan jiwa. Ada
dokter-dokter yang turut mengemukakan.Tulisan dari dokter kepala bernama Leo
Jacobsohn dari rumah sakit kotapraja di Berlin. Tulisannya “Ludwig van Beethoven Gehorleiden (Ketulian Beethoven)” dimuat dalam
Deutsche Medizinische Wochenschrift
(1910). Jacobsohn mengatakan bahwa penyakit itu memang berasal dari sifilis.
Dalam majalah Time terbitan Agustus 1970 ada 2 orang dokter yaitu Kennets Steven dan William Hemenway dari Medical Center University Colorado menulis dalam A.M.A. Journal,. Mereka menerangkan ketulian Beethoven disebabkan oleh Cochlear Otosclerosis, yang sekarang dapat diatasi dengan operasi. Pertumbuhan
penulangan (bony overgrowths) di
liang telinga dalam menghalangi pemindahan vibrasi (pergetaran) ke
impuls-impuls syaraf sehingga tidak berubah menjadi suara. Beethoven berusia 27
tahun ketika tidak mampu lagi menangkap nada-nada tinggi. Mungkin penyakitnya
adalah tifus, karena tidak memeriksa tulang pelipis composer, tiada yang yakin
akan penyakitnya.
Catatan percakapan komposer
dengan Dokter Wawruch, yaitu dokter yang merawatnya ketika itu dengan cara yang
disebut Konversationshefte
(percakapan tertulis) tahun 1827. Penyakitnya dibagi dalam 2 fase: (1)
Gangguan paru-paru, setelah 6 hari berikut pada hari ke-7 ia merasa lebih baik
untuk berdiri, membaca dan menulis; 920 fase berikut (2) asalnya gangguan pada
pencernaan dibarengi gangguan pada peredaran darah. Hari ke-8 badannya sudah menjadi
kuning. Suatu serangan sakit perut dengan muntah-muntah yang hampir
mematikannya. Sesudah itu berkembang busung air.
Menurut dokter Inggris J.S.
Madden, Beethoven lebih cepat mati karena alcohol yang telah merusak hatinya
(liver). Beethoven orang yang gemar minum, dilakukan di rumah makan. Berita yang
paling dianggap penguat teori penyakit Beethoven ialah penumbuhan tulang liar
yang merusak pendengarannya. Hal ini dikemukakan oleh 2 orang dokter : Profesor
Hans Bankl dan Hans Jesserer dari Wina, pada tahun 1988.Pendapat ini dianggap
final, setelah diperdebatkan mengenai penyakit Beethoven.
Kekasih abadi Beethoven
Beethoven selama hidupnya sangat
merahasiakan kepada siapa ia jatuh cinta. Cerita mengenai surat-surat Beethoven
kepada seorang kekasih menurut para pakar musik, sperti Prof. Dr. Marius Flothuis,
adalah cerita yang tidak ada habisnya. Hingga saat ini Unsterbliche Geliebte atau
kekasih abadi itu tidak juga diketahui dengan pasti. Ketertutupan dirinya dalam
kehidupan yang serba aneh. Sulit untuk didekati oleh para pengagumnya, termasuk
gadis-gadis bangsawan di kota Wina. Pada suatu saat, ada seorang gadis
bangsawan yang kenal baik juga dengan penyair kenamaan Jerman, Goethe,
menceritakan atau menulis dalam suratnya hubungan akrabnya dengan Beethoven.
Gadis itu bernama Bettina Brentano, yang sangat kagum dan tergila-gila dengan
musik Beethoven. Keduanya pun menemukan kenyataan bahwa cinta mereka merupakan
khayalan. Pada suatu kunjungan wisata terpisah, suatu waktu Bettina mengunjungi sang komposer. Beethoven sangat berbahagia. Ketika bercakap-cakap di kamar komposer, Bettina mendapat keyakinan bahwa Beethoven memang berjiwa besar yang benar-benar menghayati seni. Beethoven seperti biasa, malu, jika diminta memainkan salah satu ciptaannya pada piano, atau membuat improvisasi. Karena didorong Bettina akhirnya Beethoven pergi ke piano. Mula-mula ragu kemudian mencoba bermain untuk akhirnya tenggelam
dalam permainannya. Begitu khusuknya sehingga melupakan sekitarnya.
Kekasih abadi yang dinyatakan
Beethoven dalam surat-suratnya yang dikaji hingga saat ini tetap misterius.
Menurut Siegmund Kaznelson dalam tulisannya “Beethoven Ferne und Unsterblich Geliebte (Kekasih Beethoven yang Jauh
dan Abadi)”, ketiga surat Beethoven ditujukan kepada Josephine Brunswik dan
ditulis tahun 18112. Tahun 1959 Beethoven-Archiv di Bonn menerbitkan 13 surat
Beethoven kepada Josephine.
Kisah singkat Beethoven
Berikut ini saya tampilkan salah satu cuplikan
kisah singkat Beethoven, dimasa-masa awal
(early life) kehidupannya serta gubahannya yang berjudul The Moonlight Sonata, hasil dari adaptasi
yang saya dapatkan sumbernya dari Kathrine Lois Scobey, sehingga kita dapat mengetahui makna dan history dari komposisi tersebut.
THE MOONLIGHT SONATA(Diadaptasi)
Itu terjadi di Wina. Suatu malam cahaya bulan, di awal musim panas, teman dipanggil Beethoven. Dia mengatakan, "Ayo, mari kita berjalan bersama di bawah sinar bulan." Bergandengan dua teman berjalan melalui kota. Dalam melewati gelap, sempit jalan, Beethoven berhenti tiba-tiba. "Diam!" dia berkata. "Apa suara itu? Ini adalah dari sonata saya di F. Hark, seberapa baik dimainkan!"
Itu adalah tempat tinggal sedikit berarti sebelum yang kedua teman berhenti sejenak untuk mendengarkan. Musik melanjutkan. Hampir di akhir sonata yang indah, musik berhenti, dan isak tangis yang rendah terdengar sebagai gantinya. Suara lembut Seorang gadis berkata, "Saya bisa pergi tidak lebih jauh. Hal ini terlalu indah. Saya tidak punya kekuatan untuk bermain seperti itu harus dimainkan. Oh, apa yang akan saya berikan untuk pergi ke salah satu konser Beethoven!"
"Ah, kakak saya," kata suara lain, "mengapa berharap bahwa yang Anda tidak bisa memiliki? Kami hampir tidak dapat membayar sewa kami."
"Anda benar," jawab gadis itu, "namun saya berharap untuk sekali dalam hidup saya mendengar beberapa musik benar-benar baik."
"Keinginan seperti itu tidak akan pernah diberikan," kata temannya.
Beethoven menatap temannya. "Mari kita masuk," katanya.
"Pergi di! Mengapa kita harus pergi?"
"Saya akan bermain untuk dia," kata master, dengan nada rendah. "Gadis ini memiliki jiwa musisi. Saya akan bermain untuk dia, dan dia akan mengerti." Tanpa menunggu jawaban tangannya pada pintu.
Sebagai dua teman memasuki ruangan, mereka melihat seorang pemuda pucat duduk oleh pembuatan meja sepatu. Dekat dia duduk seorang gadis muda. Dia bersandar sedih pada sebuah harpsichord kuno. Rambut panjang keemasan nya jatuh leher dan bahu. Kedua pemuda dan gadis yang sangat buruk berpakaian. Berdua mulai dan berbalik ke arah pintu sebagai orang asing memasuki ruangan.
"Maafkan saya," kata Beethoven, "tapi aku mendengar musik dan tergoda untuk masuk. Saya seorang musisi."
Gadis itu tersipu, dan pemuda muncul kesal. "Saya juga mendengar sesuatu dari apa yang Anda katakan," lanjut Beethoven. "Haruskah aku bermain untuk Anda? Haruskah aku memberikan konser?"
Cara Beethoven sangat ramah dan suaranya begitu baik bahwa senyum mengambil tempat dari kerutan di wajah pemuda itu. Keempat, yang tapi beberapa saat yang lalu adalah orang asing, menjadi teman sekaligus.
"Terima kasih," kata pembuat sepatu itu, "tapi harpsichord kami sangat miskin dan kita tidak memiliki musik."
"Tidak ada musik," bergema Beethoven. "Lalu bagaimana wanita muda bermain so--" Dia berhenti tiba-tiba, gadis itu memalingkan wajahnya ke arahnya, dan untuk pertama kalinya ia melihat bahwa dia buta.
"Maaf," dia tergagap, "tapi aku tidak perhatikan sebelumnya. Kemudian Anda bermain dengan telinga?"
"Ya,
seluruhnya," jawab gadis itu.
"Dan di mana Anda mendengar musik, karena Anda menghadiri konser tidak?" tanya Beethoven.
"Aku digunakan untuk mendengar seorang wanita berlatih dekat kita. Selama malam musim panas jendela nya sering terbuka, dan aku berjalan ke sana kemari di luar untuk mendengarkan."
Gadis itu tampak pemalu, jadi Beethoven mengatakan tidak lebih. Dia duduk dengan tenang sebelum harpsichord dan mulai bermain. Belum pernah Beethoven dimainkan saat ia bermain malam itu untuk gadis buta dan kakaknya. Dari saat itu jari-jarinya mulai mengembara kunci, sangat nada instrumen tampaknya tumbuh lebih manis.
Kakak dan adik diam dengan heran. Pemuda menanggalkan pekerjaannya, dan gadis itu duduk sempurna tenang. Dia membungkuk sedikit seakan takut jangan-jangan dia mungkin akan kehilangan satu catatan musik yang manis.
Tiba-tiba api dari satu lilin goyah, tenggelam, berkedip-kedip, dan pergi keluar. Beethoven berhenti. Temannya naik diam-diam dan membuka jendela. Sebuah banjir cahaya bulan lembut memenuhi ruangan, sehingga hampir ringan seperti sebelumnya. Sinar bulan jatuh terang pada piano dan pemain.
Tapi musik telah berhenti. Kepala master turun pada dadanya, dan tangan berada di atas lututnya. Dia tampak hilang dalam pikiran, dan duduk sehingga untuk beberapa waktu.
Pada panjang pembuat sepatu muda muncul. Bersemangat, namun takut-takut, ia mendekati musisi. "Orang yang indah!" katanya dengan nada rendah, "yang engkau?"
Salah satu senyum langka komposer melintas di wajahnya. "Mendengarkan!" katanya, dan dengan sentuhan master dia memberi bar pembukaan sonata sendiri di F.
Gadis itu tampaknya tahu bahwa tidak ada satu tapi komposer musik bisa dimainkan dengan sangat baik. "Kemudian Anda Beethoven," serunya. Beethoven naik untuk pergi, tapi mereka memintanya untuk tinggal. "Bermain untuk kita sekali lagi - hanya sekali lagi."
Dia kembali duduk sendiri di depan piano. Bulan bersinar terang melalui jendela. Mencari serius ke langit dan bintang-bintang, ia berkata, "Aku akan menulis sonata untuk sinar bulan." Menyentuh tombol ringan, ia mulai memainkan melodi sedih dan indah. Musik memenuhi ruangan selembut cahaya bulan lembut merayap di atas bumi gelap.
Kemudian waktu berubah. Musik menjadi lebih cerah dan lebih cepat. Tidak ada lagi tampaknya melihat bulan meluncur melalui awan putih dan lembut. Sebaliknya, satu pikiran dari sprite dan peri menari riang bersama-sama.
Sekali lagi musik berubah. Catatan adalah sebagai cepat seperti sebelumnya, tetapi mereka tampak penuh dengan kesedihan. Itu musik seperti mengisi hati dengan heran.
"Dan di mana Anda mendengar musik, karena Anda menghadiri konser tidak?" tanya Beethoven.
"Aku digunakan untuk mendengar seorang wanita berlatih dekat kita. Selama malam musim panas jendela nya sering terbuka, dan aku berjalan ke sana kemari di luar untuk mendengarkan."
Gadis itu tampak pemalu, jadi Beethoven mengatakan tidak lebih. Dia duduk dengan tenang sebelum harpsichord dan mulai bermain. Belum pernah Beethoven dimainkan saat ia bermain malam itu untuk gadis buta dan kakaknya. Dari saat itu jari-jarinya mulai mengembara kunci, sangat nada instrumen tampaknya tumbuh lebih manis.
Kakak dan adik diam dengan heran. Pemuda menanggalkan pekerjaannya, dan gadis itu duduk sempurna tenang. Dia membungkuk sedikit seakan takut jangan-jangan dia mungkin akan kehilangan satu catatan musik yang manis.
Tiba-tiba api dari satu lilin goyah, tenggelam, berkedip-kedip, dan pergi keluar. Beethoven berhenti. Temannya naik diam-diam dan membuka jendela. Sebuah banjir cahaya bulan lembut memenuhi ruangan, sehingga hampir ringan seperti sebelumnya. Sinar bulan jatuh terang pada piano dan pemain.
Tapi musik telah berhenti. Kepala master turun pada dadanya, dan tangan berada di atas lututnya. Dia tampak hilang dalam pikiran, dan duduk sehingga untuk beberapa waktu.
Pada panjang pembuat sepatu muda muncul. Bersemangat, namun takut-takut, ia mendekati musisi. "Orang yang indah!" katanya dengan nada rendah, "yang engkau?"
Salah satu senyum langka komposer melintas di wajahnya. "Mendengarkan!" katanya, dan dengan sentuhan master dia memberi bar pembukaan sonata sendiri di F.
Gadis itu tampaknya tahu bahwa tidak ada satu tapi komposer musik bisa dimainkan dengan sangat baik. "Kemudian Anda Beethoven," serunya. Beethoven naik untuk pergi, tapi mereka memintanya untuk tinggal. "Bermain untuk kita sekali lagi - hanya sekali lagi."
Dia kembali duduk sendiri di depan piano. Bulan bersinar terang melalui jendela. Mencari serius ke langit dan bintang-bintang, ia berkata, "Aku akan menulis sonata untuk sinar bulan." Menyentuh tombol ringan, ia mulai memainkan melodi sedih dan indah. Musik memenuhi ruangan selembut cahaya bulan lembut merayap di atas bumi gelap.
Kemudian waktu berubah. Musik menjadi lebih cerah dan lebih cepat. Tidak ada lagi tampaknya melihat bulan meluncur melalui awan putih dan lembut. Sebaliknya, satu pikiran dari sprite dan peri menari riang bersama-sama.
Sekali lagi musik berubah. Catatan adalah sebagai cepat seperti sebelumnya, tetapi mereka tampak penuh dengan kesedihan. Itu musik seperti mengisi hati dengan heran.
Perpisahan
dengan Anda," kata Beethoven, mendorong kembali kursinya dan berbalik ke
arah pintu. "Perpisahan dengan Anda."
"Anda akan datang lagi?" kata kakak dan adik dalam satu napas.
Dia berhenti dan menatap lembut pada wajah gadis buta. "Ya, ya," katanya, "Aku akan datang kembali dan memberikan beberapa pelajaran. Selamat tinggal! Aku akan segera datang lagi." Teman-teman barunya mengikutinya diam dan berdiri di pintu sampai dia keluar dari pandangan dan pendengaran.
"Mari kita mempercepat rumah," kata Beethoven kepada temannya. "Saya harus menulis sonata bahwa sementara musik masih dalam pikiran saya." Ketika mereka sampai di rumah, Beethoven duduk sendiri sekaligus dan mulai menulis. Dia bekerja sampai fajar menyingsing. Setelah selesai, ia telah menulis Moonlight Sonata.
"Anda akan datang lagi?" kata kakak dan adik dalam satu napas.
Dia berhenti dan menatap lembut pada wajah gadis buta. "Ya, ya," katanya, "Aku akan datang kembali dan memberikan beberapa pelajaran. Selamat tinggal! Aku akan segera datang lagi." Teman-teman barunya mengikutinya diam dan berdiri di pintu sampai dia keluar dari pandangan dan pendengaran.
"Mari kita mempercepat rumah," kata Beethoven kepada temannya. "Saya harus menulis sonata bahwa sementara musik masih dalam pikiran saya." Ketika mereka sampai di rumah, Beethoven duduk sendiri sekaligus dan mulai menulis. Dia bekerja sampai fajar menyingsing. Setelah selesai, ia telah menulis Moonlight Sonata.
Demikianlah pembaca, ringkasan artikel tentang komposer dunia Beethoven, sebenarnya masih banyak perjalanan kisah hidupnya yang belum saya ungkapkan secara lebih detail disini, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya, terhibur dan terinspirasi serta bisa mewarnai kehidupan para pembaca sekalian.
Referensi :
Komposer-komposer Perebut Dunia (J.A. Dungga)
A short story
Ludwig Van Beethoven (Kathrine
Lois Scobey)
|
https://de.wikipedia.org/wiki/14._Streichquartett_(Beethoven) |