19/05/19

Galileo Galilei, seorang ilmuwan bidang Astronomi yang mengubah dunia (bagian-2)

     Baiklah saya lanjutkan kembali tentang seorang penemu yaitu  Galileo Galilei, Ilmuwan yang mengubah dunia.

Supernova

        Pada tahun 1604 sebuah peristiwa astronomi yang langka terjadi, yang sekali lagi menimbulkan sedikit goncangan dalam kalangan ilmuwan ~ munculnya supernova di bentangan langit malam, dengan terangnya yang hanya kalah oleh Bulan. Dahulu Aristoteles menyatakan bahwa semesta tidak pernah berubah. Gagasan Aristoteles yang telah berusia dua ribu tahun digoncangkan oleh peristiwa yang teramati itu. Penampakan supernova hanyalah sebatang paku tambahan yang siap untuk menutup peti mati ajaran filsuf-filsuf Yunani. Kendatipun demikian, gagasan Galileo serta pendukung-pendukungnya yang revolusioner itu bukannya tanpa tentangan.

Teleskop

         Pada bulan Juli 1609, ketika Galileo berusia empat puluh lima tahun, ia pergi mengunjungi sahabatnya Paolo Sarpi di Venesia. Dalam salah satu obrolan santai mereka, Sarpi mengatakan bahwa dari seorang kenalannya di luar negeri ia mendapatkan kabar tentang seorang pembuat kacamata Belanda, Hans Lipperhey, yang menemukan sebuah alat; alat itu disebutnya teleskop. Sekembalinya ke Padua, Galileo mulai merancang dan membuat teleskop menurut versinya sendiri. Kebanyakan orang memandang teleskop sebagai barang baru, karena itu tidak begitu mempersoalkan mutunya. Galileo bertekad menyempurnakan permukaan yang mengkilap sekali, kemudian memasang semacam pelindung agar cahaya tidak masuk melalui bagian tepi lensa yang cenderung membengkokkan bayangan. Dengan modifikasi yang cukup sederhana ini, ia mampu dan menghasilkan bayangan yang jauh lebih jelas.























Galileo dan Teleskop


Dijatuhi hukuman

        Sembilan tahun sesudah menerima instruksi dari Roma, Galileo menyelesaikan bukunya, Dialog Menyangkut Dua Sistem Utama Tentang Dunia (Dialogue Concerning the Two Chief Systems of the world). Dan, badai yang paling besar segera datang. Galileo dipanggila lagi ke Roma untuk diadili. Galileo yang berusia enam puluh sembilan tahun diperlakukan sebagai pesakitan. Namun sahabat-sahabatnya cukup berpengaruh dalam Inkuisisi tanpa ragu-ragu menyelamatkannya dari hukuman mati. Ia hanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Galileo menjalani tahanan rumah. Ini berarti bahwa ia boleh tinggal di sebuah rumah kecil dekat Florence namun dibawah penjagaan dua puluh empat jam sehari dan tidak boleh meninggalkan halamannya.Buku-bukunya ditarik dari peredaran dan dilarang diperjualbelikan apalagi disebarluaskan. Surat-surat dari sanak keluarga dan sahabat-sahabatnya disensor dan orang hanya boleh mengunjunginya apabila telah mendapatkan izin khusus dari Roma.

Bertahan hidup

        Mula-mula hukuman itu terasa menyiksa bagi ilmuwan besar ini. Ia sempat mengalami tekanan batin yang sangat berat dan semakin berta setiap hari merenungkan perlakuan buruk yang dialaminya. Tahun 1633 itu juga ia sakit keras, akibat penyakit infeksi yang menyerangnya sejak sebelum diadili. Musuh-musuhnya di Roma tidak memberinya izin untuk berobat ke Florence sehingga penyakit yang diderita semakin parah. Akan tetapi sahabat-sahabat sejatinya berhasil menemui Paus dan berhasil memperoleh izin untuk mendatangkan dokter ke rumah Galileo. Untunglah, kekuatan yang terdapat dalam dirinya berangsur-angsur pulih kembali. Dalam usia tuanya itu untuk beberapa saat, ia sengaja menikmati hal-hak di luar bidang sains.Ia mulai melukis lagi dan bermain kecapi seperti ketika masih muda. Sesudah itu barulah perlahan-lahan ia menurutkan hasratnya untuk menekuni kembali ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahunya yang besar seerta bakatnya untuk berimajinasi pulih sedikit demi sedikit. Ia mulai menulis lagi dan dalam tahun-tahun terakhirnya,ia menghasilkan temuan-temuan dalam mekanika yang sampai sekarang terus berperan. Satu di anatar beberapa kekecualian yang diberikan oleh para pejabat Gereja adalah bahwa dalam pengucilannya, ia dilengkapi dengan peralatan ilmiah dan boleh meneruskan pengamatannya terhadap Bulan, bintang-bintang, dan planet-planet dengan menggunakan teropong terbarunya.


"Dua Ilmu Baru"
  
          Antara tahun 1634 dan 1637, dalam masa hukumannya, Galileo Galilei menghasilkan sebuah buku yang kini dianggap sebagai karya sains terbesarnya. Ia menyebut buku barunya ini Dua Ilmu Baru (Two New Sciences). Dalam buku ini, dengan gaya penyajiannya yang biasa, yaitu berbentuk cerita dengan tokoh-tokoh yang membicarakan setiap masalah, ia menerangkan dua bidang baru yang penting dalam sains, yang sangat berbeda. Dalam paruhan pertama bukunya, ia membahas masalah gerak, yakni bagaimana benda-benda bergerak serta gaya-gaya yang mempengaruhi benda-benda tersebut dalam paruhan kedua, ia berbincang tentang sifat-sifat zat, dan bagaimana zat yang berbeda dapat dilebur dan diatur ke dalam berbagai bentuk yang berbeda. Pokok bahasan dalam paruhan pertama membuka jalan bagi pengembangan selanjutnya oleh fisikawan-fisikawan generasi sesudahnya, antara lain oleh si jenius Sir Isaac Newton yang lahir ketika Galileo wafat.

Diterbitkan

         Paruhan kedua buku Dua Ilmu Baru sesungguhnya membahas masalah yang betul-betul baru karena belum pernah ada ilmuwan lain yang mempelajari sifat-sifat zat sevara matematika.. Buku ini memperkenalkan teori-teori yang menyangkut berbagai hal, dari mengapa ada bahan yang elastik dan yang tidak, sampai alasan-alasan mengapa suatu bahan dapat menghantarkan panas dengan baik. Galileo tidak pernah miskin dalam hal gagasan. Ia memang seorang jenius yang matang. Yang menjadi masalah adalah bahwa ia dilarang menerbitkan hasil karyanya. Dengan bantuan kawn-kawannya, Galileo secara rahasia dapat berhubungan dengan sebuah perusahaan di Belanda, sebuah negara yang cukup jauh dari kekuasaan Roma, untuk mencetak bukunya. Naskah berhasil diselundupkan melewati para penjaga. Pada tahun 1638,kaya Galileo yang paling agung, dua Ilmu Baru, dapat diterbitkan.

Hari-hari akhir

   Galileo bekerja sampai saat terakhirnya. sains sudah mendarah daging dalam tubuhnya. Pada tahun 1637, dalam minggu-minggu terakhirnya ketika menyelesaikan Dua ilmu Baru, ia ditimpa malapetaka baru. Ia terkena infeksi mata dan berangsur-angsur menjadi rusak dan akhirnya kehilangan penglihatan sama sekali. Ia diperbolehkan menggunakan asisten untuk membantu mengerjakan pengamatan-pengamatan ilmiahnya dan melaporkan hasilnya.

Warisan Galileo Galilei

       Sumbangan Galileo kepada dunia ilmu pengetahuan sungguh tidak terukur. Bagi banyak orang, ia menggunakan citra generasi Renaissance.Ia meletakkan dasar bagi Newton untuk mengembangkan temuan-temuannya satu generasi kemudian. Dan selain itu, prinsip-prinsipnya tentang gerak masih digunakan sampai hari ini dalam setiap bidang sains. Galileo mengubah teleskop dari sebuah mainan yang buruk menjadi sebuah instrumen ilmiah dengan kegunaan yang tidak terbatas.  Ia menemukan konsep tentang percepatan dan menerapkan gagasan tersebut ke dalam rumusan matematika yang digunakan dengan cara hampir sama dewasa ini. Ia merevolusi pemahaman kita tentang apa yang dialami oleh benda-benda yang jatuh bebas dan menjelaskannnya denganm percobaan yang teliti dan sederhana namun belum pernah terbayangkan oleh orang lain.dalam banyak hal, dialah fisikawan pertama yang memecahkan permasalahan melalui eksperimen.Pendekatan dengan cara itu betul-betul baru pada zamannya.
       Sebelum Galileo, Eropa adalah tempat berkumpulnya orang-orang pintar tak berguna,karena semua pemikiran ilmiah didasarkan pada gagasan-gagasan yang naif dan ketinggalana zaman dari orang yang hidup dua ribu tahun sebelumnya. sesudah kematiannya, segala sesuatu mulai berubah cepat sekalai sehingga kita patut berterima kasih atas pandangan kedepannya yang begitu sempurna serta usahanya yang tanpa henti untuk membuat dunia berpikir. Sikapkolot dan kaku dalam beragama yang kemudian menghukuk Galileo memang berhasil mengalahkan badannya saja namun bukan semangatnya. Ia tidak pernah berhenti mendarmabaktikan kejeniusannya.

      Demikianlah postingan untuk saat ini, tentang ilmuwan yang mengubah dunia. Galileo Galilei, seorang cendekiawan Italia yang cemerlang namun dikucilkan karena pandangannya mengenai alam semesta.