09/06/12

Dunia Hobi



Bermain Musik

      Di era tahun 80-an saya pernah membaca majalah Dunia Hobi, isinya menarik, karena saya bisa mempelajari berbagai macam keahlian, dari yang sifatnya ilmiah, populer, teknik, ketrampilan dan banyak lagi, menarik karena saya dapat langsung praktek karena di majalah itu ada panduan untuk mengerjakannya, dan dalam waktu yang relatif singkat, bisa dilakukan. Tetapi sekarang apa masih ada majalah tersebut ?, mungkin sekarang telah berubah nama, dan berganti dengan majalah lain dan format yang lain.
     Bagaimanapun, hobi adalah bagian dari kehidupan manusia, yang berkaitan dengan kesukaan, minat, dan ketertarikan pada aktifitas : olah raga, seni (musik, lukis, patung, suara, peran) dan seterusnya, kemudian yang lainnya ada : menulis, membaca, traveling, dan masih banyak lagi dan tidak disebutkan lagi, kecuali makan dan tidur, ha ha ha. Hobi ini akan bisa menetap pada diri seseorang, bahkan bisa selamanya (walaupun relatif), berdasarkan fakta yang ada hobi ini berlanjut sampai usia seseorang beranjak dewasa dan tua.Ya, dengan adanya hobi maka aktifitas seseorang mempunyai passion, seperti di negara-negara maju, yang berkaitan dengan hobi ini mendapat tempat, orang-orang ternama, yang berprestasipun berkaitan dengan hal ini. 
     Apa yang saya bahas saat ini sebenarnya lebih menjurus kepada mengajak siapapun, friends yang berminat terhadap hobi (terutama bermain musik), saya mengajak friends sekalian untuk berlatih. Fenomena yang terjadi sekarang ini dimana hobi yang tersalurkan ditunjang dengan bakat ternyata membuat prestasi, bahkan di era modern sekarang ini, lebih mengarah ke bidang industri dengan tidak terlepas pada profesi dan komersil. Di sebuah TV swasta beberapa waktu yang lalu ditayangkan bagaimana seorang pelaku dunia seni (artis), tapi disini tidak saya sebutkan namanya he he he, karena yang nonton acara ini pasti sebagian telah mengetahuinya. Ketika sang artis ditanya mengenai seluk beluk karirnya di dunia entertainment, pernah mengikuti lomba (seleksi), sang artis mengaku bahwa dia belajar secara otodidak, tetapi darah seni mengalir pada dirinya diwariskan dari orang tuanya yang artis juga. Artis tersebut, menceritakan liku-liku dari mulai awal karir sampai sekarang. Acara tersebut dikemas dengan cara menarik, karena selain ada obrolan-obrolan ringan, ada bintang tamu lainnya, diselingi dengan guyonan, sehingga pemirsa baik yang ada di studio maupun di rumah tertawa dibuatnya. Singkatnya sang artis ketika ditanya bagaimana bisa mencipta begitu banyak lagu, jawabnya ya mengalir begitu saja, inspirasi bisa datang dari mana saja, ketika ada ide langsung disenandungkan (dinyanyikan), meskipun tanpa alat musik, kemudian dituangkan berupa syair, selanjutnya dibantu oleh orang kedua, menggunakan alat musik, aransemen, dan seterusnya bla bla bla. Yang lebih mengherankan ternyata artis itu tidak bisa memainkan alat musik, tetap lirik lagu dan nada-nada yang dimainkan sangat berkarakter, sehingga sudah banyak artis lain yang membawakan lagu ciptaannya, bukankah ini hal sangat mengagumkan ?,  ya hal ini didukung karena hobi dan bakat (talenta). Seandainya saja artis itu bisa memainkan alat musik, tentu akan memberi nilai tambah.
     Di zaman modern sekarang ini, segalanya serba instan, berbagai jenis aliran musik, berbagai genre terus bermunculan, sama halnya di negara kita, tetapi kepuasan manusia dalam menjajal kemampuannya akan terjadi dibeberapa tempat, seperti musik progresif, musik experiment dan lain-lain, akhirnya setiap orang mempunyai apresiasi, dan selera yang berbeda-beda. Sekali lagi, tidak ada salahnya kita menggunakan cara lama, kemudian digabung dengan teknologi sekarang, karena tetap bakat seseorang harus diasah, dilatih terus, hingga menjadi expert. Berlatihlah dengan baik, karena orang lain akan melihat hasilnya selain kita sendiri. Mengajak ceritanya ha ha..., yuk ikut latihan musik di BS, khusus kota Bandung dan sekitarnya.


Belajar (Les Privat) keyboard, untuk pemula, di Brilliant Student (BS), hingga mahir dan bisa membawakan lagu, dan mengiringi.



anak-anak mudah mengikutinya, karena dibimbing dengan seksama oleh pengajar (instruktur).



The Fall, grup band British Post-Punk/New Wave, anak-anak muda (jaman tahun 1976) yang menyalurkan bakat dan kreatifitas dalam bermusik, hingga sekarang (usia tidak muda lagi he he..), masih tetap eksis.


COLDPLAY
dan banyak lagi artis lainnya, yang sebagian besar pernah datang ke Indonesia.


Selamat berlatih

Bandung, 9-6-2012
Contact Person : Yadi Brill (HP : 082128567718)

03/06/12

Berpikir dan bertindak

BERPIKIR DAN BERTINDAK (YANG POSITIF)

        Pada saat ada waktu luang, saya sering mengobrol dengan teman lama saya, ada saja bahan obrolan yang kami bahas, baik itu masa lalu kami maupun hal-hal yang terjadi sekarang. Tetapi lama-lama saya jenuh dengan pembicaraan yang itu-itu saja, dan rupanya teman saya inipun mengalami kejenuhan. Dalam rutinitas pekerjaan, saya sangat menghargai waktu dan kedisiplinan, saya selalu merasa bahwa tidak boleh ada satu hari saja yang terlewat, kecuali jika benar-benar ada keperluan yang amat penting, atau keadaan yang darurat (emosi barangkali ya ?), selain  itu saya tidak ingin membolos, bukan hanya semata-mata karena uang dan jam terbang (walaupun tidak dipungkiri hal seperti itu), tetapi lama kelamaan, saya melihat di lingkungan sekitar saya, mereka tidak seperti itu, hmm...mungkin hanya  perasaanku saja. 
     Suatu waktu saya pernah berpikir, saya bekerja harus sesuai aturan, saya juga dikoordinir oleh orang lain, dan saya tidak ada kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas, dan bahkan saya tidak bisa memberikan ide saya, mungkin itu karena pengaruh lingkungan, atau karena tidak ada kesempatan untuk mengusulkan ide tersebut. Padahal, kepuasan dalam pekerjaan bagi saya adalah yang utama selain imbalan yang akan saya dapatkan, tetapi di zaman modern ini hal yang bersifat material sepertinya prioritas utama, meskipun tidak semua orang demikian, idealisme pada pribadi seseorang dalam hal profesi atau pekerjaannya  mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, dan kita harus menilainya secara obyektif.
     Masih tentang lingkungan tempat bekerja dan beraktifitas, melhat kenyataan yang terjadi, bahwa kelihatannya seseorang yang bekerja membiarkan diri sendiri, barangkali secara tidak sadar menuruti kemauan orang lain. Dan kadang-kadang malah berlebihan. Saya menulis pengalaman ini karena terinspirasi setelah membaca salah satu buku karangan penulis (author) Doug Hooper yang berjudul You Are What You Think, pelajaran yang dapat diambil dari buku ini adalah bagaimana Mewujudkan Pemikiran Menjadi Kenyataan. Ada kekuatan batiniah yang mengagumkan dalam diri setiap orang, namun akan tetap terpendam bila tidak dikaji dan dimanfaatkan.
     Pada dasarnya setiap manusia menghendaki kebahagiaan dalam hidupnya, dan siapapun tidak ada yang ingin menderita, kalaupun itu terjadi, nasib seseorang dapat diperbaiki, karena keadaanlah yang membuat kondisi seseorang dalam penderitaan. tinggal bagaimana seseorang menyikapi hidupnya, seperti kata-kata mutiara : When there is a will there is a way, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Waktu dalam sehari adalah 24 jam, dan bagaimana setiap orang me-manage waktu tersebut semua itu tergantung dari pribadi seseorang dengan segala potensi yang dimilikinya apakah dapat berkembang lambat atau cepat, sehingga apa yang diinginkan, diharapkan, dan dicita-citakan akan terwujud. Yang tadinya hanya ucapan, nasehat, dan angan-angan, suatu saat semua itu akan tercapai.  
     Mengendalikan pikiran adalah sangat bermanfaat dalam segala aspek kehidupan, sayangnya bila orang mempunyai pendapat, setiap saran atau ide yang berlawanan dangan pendapat itu akan diacuhkan. Bila kita menonton acara di televisi, dimana membahas tentang suatu kasus misalnya, disitu ada saja perbedaan pendapat atau pandangan, bahkan hingga satu sama lain saling bertentangan, bukankah sebaiknya kita harus menghargai pendapat orang lain?, dalam kehidupan sehari-hari kita juga mengalami perbedaan-perbedaan. Pola pikir seseorang sangat kuat pengaruhnya terhadap tindakan dan keadaan, hanya semua itu dikembalikan kepada diri orang yang bersangkutan, bagaimana sikap dan mental orang tersebut terhadap tindakannya sebagai wujud dari pemikiran menjadi kenyataan.
          


02/06/12

PROSES BELAJAR (2)

       Kesadaran manusia akan dirinya, terkadang muncul setelah bangun dari tidurnya. Apalagi jika seseorang tertidur nyenyak, ketika terbangun terdiam sejenak dan menyadari apa yang baru saja diimpikannya. Dalam kehidupan seseorang diluar kehidupan nyata, ternyata mempunyai mimpi, walaupun tidak sedang tertidur, yaitu alam bawah sadarnya, atau yang menghantui pikirannya. Saya ingin berbagi disini setelah membaca tulisan Andrie Wongso yang berjudul Jangan Buang Mimpimu, didalamnya menceritakan kisah seseorang yang berjuang untuk meraih mimpinya, saya meringkas tulisan tersebut.
         Dalam tulisan itu diceritakan bagaimana seorang wanita berwarga negara Uganda bernama Diana yang bercita-cita ingin menjadi dokter, Diana mengikuti ujian dan ketika hasil ujiannya tidak lulus dia sangat kecewa, namun dia terus berjuang. Diana menambah ilmu selama beberapa tahun, mengikuti pelatihan kedokteran klinis, kemudian mendapatkan kesempatan magang di rumah sakit, dari situlah Diana bisa mengasah keahliannya di bidang medis bahkan sampai melakukan sendiri kegiatan mendiagnosis dan merawat pasien, karena ditempat itu tidak ada dokter ahli onkologi, Diana belajar sendiri untuk melakukan kemoterapi terhadap pasien. Dari situlah Diana mempunyai rasa percaya diri, kemudian mencoba lagi mengikuti ujian. Untuk kesekian kalinya Diana mengalami kegagalan, dia sangat kecewa sekali, pada saat itulah Diana diberi dorongan moril oleh orang tuanya, ayahnya berkata : "yang penting kamu melakukan yang terbaik...".
        Akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, setelah empat tahun menambah ilmu dan keahliannya, Diana memperoleh peluang. Singkatnya ada tiga orang dokter dari University Of Michigan tertarik akan kerja keras Diana, setelah dibujuk akhirnya Diana mendaftarkan ke Universitas itu, dan hasilnya dia diterima. Orang-orang disekelilingnyapun banyak yang mendukungnya, keluarga, teman-teman dan kenalannya menggalang dana untuk biaya kuliah bahkan untuk tiket pesawat, karena ingin membantunya. Pelajaran dari bacaan ini adalah jika kita siap untuk berjuang mewujudkan mimpi kita, maka mimpi itupun akan berjuang menghampiri kita.

30/05/12

PROSES BELAJAR

PROSES BELAJAR (1)

        Nah friend, prolog yang saya sampaikan diawal postingan ada dua kata yaitu belajar dan sesuatu, dimana kedua kata tersebut mempunyai makna yang luas. Pada kata belajar, kata dasarnya adalah ajar menggunakan awalan ber, menjadi belajar. Kata belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia {V}: (1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Contoh pada kalimat: adik~membaca, (2) berlatih, misalnya pada kalimat : ia sedang~mengetik; murid-murid itu sedang~, (3) berubah tingkah laku atau tanggapan disebabkan oleh pengalaman. Dalam kehidupan atau peristiwa sehari-hari bisa saya beri contoh, diikuti oleh kata-kata lain : ~makan, ~berbicara, ~berjalan, ~membaca, ~menulis dan seterusnya. 
        Saya ambil contoh untuk belajar: sejak masih bayi, seseorang sudah mulai belajar, yaitu: makan, berbicara, memegang benda, berjalan (kecuali menangis, tertawa, karena itu sudah sifat alamiah), dengan mendapatkan bimbingan atau asuhan orang dewasa hingga masa anak-anak dan seterusnya. Dengan melalui fase-fase tersebut, maka secara fisik dan mental, perkembangan manusia secara umum dikategorikan normal (kecuali yang mengalami keterbelakangan mental, dan psikologis), ataupun dipengaruhi oleh beberapa faktor : keturunan, bawaan sejak lahir, pendidikan, medis, gizi dan kesehatan.
     Dengan tidak terlepas dari  faktor-faktor yang saya sebutkan tadi, saya mengambil garis besar secara umum, yaitu bahwa proses belajar setiap individu dalam rentang waktu tertentu, mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, atau dengan kata lain, di usia tertentu, dan waktu tertentu, ada beberapa individu yang dengan kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kuantitas dan kualitas yang ada memberikan output atau hasil yang jauh berbeda dari orang kebanyakan, yang dimaksud  adalah tingkat intelegensi diatas rata-rata atau genius. Jika berbicara tentang kecerdasan, tentunya tidak terlepas dari otak, organ tubuh ini menentukan kualitas setiap individu, dibawahnya yaitu pintar, rata-rata, kurang dan terbelakang.
      Kata sesuatu, menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kata untuk menyatakan barang atau hal yang tidak tentu--yang ada padanya sangat dibutuhkan oleh orang lain, kata dasarnya adalah suatu, menggunakan awalan se, sesuatu adalah kata-kata yang mengandung makna, bisa diawali oleh kata-kata : barang~, segala~, tiap~, dalam kehidupan atau peristiwa sehari-hari misalkan : si A mengatakan sesuatu hal yang indah, si B mengatakan sesuatu hal menyenangkan, dan si C mengatakan sesuatu itu hal yang buruk, hal itu bisa bersifat obyektif maupun subyektif, tetapi manusia yang ingin diterima secara baik oleh manusia lainnya tentunya harus bisa menempatkan dirinya dengan lingkungan dimana dia berada, atau secara umum sikap dan perilakunya dapat diterima oleh orang banyak. Kata sesuatu, pada contoh lainnya:  biasanya diikuti kata-kata seperti : ~hal, ~yang, ~banget, dan banyak lagi kata-kata lainnya, disesuaikan dengan kalimatnya, dan kata sesuatu itu sendiri, adalah sebagai pengganti untuk : benda, manusia, hewan, tumbuhan, sifat, dan sebagainya.  Jadi jika ada orang yang mengatakan belajar adalah sesuatu hal yang menyenangkan, berarti orang tersebut nantinya, akan dengan senang hati berusaha mencari hal-hal yang belum dimengerti. Pengetahuan pada setiap orang, secara dinamis akan bertambah terus melalui pendidikan formal dari sejak Pre School, TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi (PT), sementara untuk menambah pengetahuan ada yang belajar sendiri, ada yang dengan sungguh-sungguh, ada yang bertanya kepada yang lebih pintar dan ahlinya karena dengan belajar itu akhirnya dia bisa, mampu dan lebih baik lagi dan bahkan berhasil, hingga berprestasi, sementara orang yang mengatakan belajar adalah hal yang sulit, itu berbeda, karena setiap orang mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda (relatif), sesuai tingkat intelegensinya, kecuali orang yang malas (itu lain soal), karena tergantung dari mental, pola asuh dan bagaimana cara orang tua mendidik anaknya sejak kecil, baik itu menanamkan kedisiplinan, motivasi, management waktu dan lain-lainnya, semua itu mempunyai pengaruh.
        Sebenarnya masih banyak bahan referensi yang ingin saya sampaikan, tetapi untuk saat ini barangkali sebagai awal perkenalan saya membukanya dengan hal-hal yang bersifat umum, seperti yang saya alami baik di lingkungan saya maupun di tempat lain, semoga blog saya ini bisa bermanfaat, mungkin saja ada masukan dari friend sekalian yang bisa mendatangkan inspirasi tidak saja untuk saya pribadi, tetapi untuk banyak orang, silahkan bagi friend yang ingin menulis komentar, dengan tangan terbuka saya akan menerimanya, thanks friend...

MARI BELAJAR




Prologue

Hallo friend,
     Ini posting pertama saya, kalau kamu baca kata-kata 'sesuatu' pada judul diatas : (Belajar adalah sesuatu.....), itu maksudnya bisa diartikan positif, maupun negatif. Ya, sesuatu yang diartikan lebih luas dari apa yang kita pikirkan selama ini, kalau positif, maka belajar itu hal yang baik btw siapapun orangnya akan berpikiran positif (positive thinking), lain halnya yang berpikiran negatif (negative thinking), tetapi meskipun begitu, sebenarnya relatif, karena sifat-sifat manusia yang dinamis, sejalan dengan waktu suatu saat dalam pemikiran seseorang itu terjadi perubahan.