16/11/15

Komposer dunia Beethoven, dan riwayatnya




           Pada kesempatan ini saya memposting artikel tentang penggubah (komposer) yang pernah terkenal di zamannya bahkan sampai saat ini, seantero dunia telah mengetahuinya. Pengalaman-pengalaman dan relasi sosial dengan penggubah lainnya. Banyak penggubah dan musikus-musikus yang terinspirasi olehnya. Dengan menggunakan kosa kata  dan kalimat yang telah disunting serta alih bahasa, sesuai  dengan bahan pustaka yang ilmiah dan empiris, walaupun kisah hidup dan perjalanan komposer ini hanya secara ringkas saya mencoba menyajikannya, mudah-mudahan dapat menghibur, menginspirasi atau menjadi bahan cerita menarik, dan diharapkan pembaca dapat memahaminya. 


Ludwig Van Beethoven

           Ketika seluruh dunia merayakan 200 tahun kelahirannya pada tahun 1970, di Indonesia para pecinta musik mengadakan pergelaran musik dan pameran foto-fotonya. Orkes Simfoni Jakarta dibawah pimpinan Adidharma membawakan beberapa karya besarnya di TIM. Di IKJ masih ada patung dadanya hingga saat ini.
           Musik klasik merupakan musik universal, sehingga dapat diterima dan dinikmati dimana-mana. Latar belakang kehidupan dan musik Beethoven, kita dikenalkan dengan suatu masa yang sedang bergolak di Eropa. Yaitu mendekatnya Revolusi Prancis dan Napoleon. Sang Komponis percaya Napoleon akan membawa perubahan, tetapi ternyata Napoleon hanya ingin kekuasaan.
         Beethoven dilahirkan di Bonn dan hidup hingga kematiannya di Wina. Suatu karya besarnya yaitu Simfoni “Eroica (Kepahlawanan)” yang dipersembahkannya kepada ahli perang itu dibatalkannya.
          Yang melatar belakangi cara cipta (style/gaya) komposer besar ini adalah aliran yang dipelopori antara lain oleh Haydn dan Mozart. Jiwa memberontak dan revolusioner Beethoven diimbangi oleh keseimbangan klasik. Ia mengutarakan kehidupan manusia, pergulatan, suka dan duka. Menurut penyelidikan, repertoar musik dimana-mana memberikan tempat yang banyak kepada karya-karya Beethoven.
           Cara cipta Beethoven istimewa sekali, Ia sungguh-sungguh menguasai segi penciptaannya. Daya ucap dan sifat tiap alat musik ia kenal baik. Ia kaya dengan melodi, harmoni dan warna. Musiknya transparan (jelas), sehingga membuatnya serba indah dan padu. Hal ini termasuk pada kemahirannya mengorkestrasikan dan menginstrumentasi. Ia menjadi tuli pekak (indra pendengarannya) hingga pada akhir hidupnya. Tapi justru kepekakannya melahirkan karya-karya besar berupa kuartet-kuartet gesek dan simfoni terakhirnya. Ia sering jatuh cinta, tapi tiada gadis atau perempuan yang membalasnya dengan tegas. Kalau begitu, cinta yang paling besar adalah karya musik (komposisi) gubahannya ?. Ia hidup miskin di ujung hidupnya sama seperti Mozart. Kepada penerbitnya, ia seakan-akan seorang pengemis. Beethoven tidak pernah menikah, tidak mempunyai tempat tinggal tetap. 


       Bukan Beethoven tidak mengenal kesenangan, pernah dalam waktu yang singkat ia memperoleh honorarium mengajar. Honorarium ciptaan-ciptaannya lumayan. Para bangsawan ada yang membantu dapat uang bulanan tetap, semata-mata karena ciptaannya bagus.
         Ketika Napoleon merebut kota Wina, ia mengemukakan bahwa Beethoven adalah orang yang besar. Saat itu sang penakluk hadir pada suatu pesta dan memperhatikan sang komposer. Contoh karya-karya gubahan Beethoven diataranya : simfoni ke-6  opus 68 dalam F terts besar yang terkenal dengan Simfoni Pastoral (Bagian II), konserto biola pada opus 61 dalam D terts besar, kuartet gesek opus 132 dalam a kecil, ciptaan “kecil” Fuer Elise atau Für Elise untuk piano, komposisi ini ada beberapa versi, ada yang berdurasi panjang hingga 60 menit, ada pula yang singkat sekitar 2 menitan. Pernah suatu waktu anak didik saya (anak SMP) ketika berlatih main piano menanyakan komposisi ini,  dia memberi kode intronya, dan dia ingin mengetahui apa judul salah satu komposisi yang tidak asing ternyata milik komposer ini. Saya jelaskan padanya untuk membawakan komposisi ini diperlukan penghayatan, dan kesabaran. (red.). Baiklah saya lanjutkan... Karya lainnya adalah  Menuet dalam G untuk biola dan piano.
        Simfoni Pastoral (Bagian II)  mengisahkan tibanya komposer di tepi danau (Szene am Bach) di hutan Kota Wina, tempat Beethoven menggambarkan nyanyian burung-burung bulbul (Nachtigal) pada suling, puyuh (Wachsel) pada obo, dan kukuk pada clarinet. Ia mencatatkan “lebih banyak pernyataan perasaan daripada lukisan biasa” (Mehr  Ausdruckder Erspfindung als malerei). Mengenai konserto biola, pemain biola kenamaan Yehudi Menuhin yang gemar memainkannya, mengatakan bahwa dalam kepustakaan musik biola ada dua karya yang terbesar yaitu konserto biola ini dan Partita (Suita atau suatu rangkaian tari instrumental) dalam D minor Bach. Kuartet gesek opus 123 merupakan ungkapan derita sakit (krisis) Beethoven menuju penyembuhan batiniah karena tuli dan terasing. Sonata Patetik yang dimainkan oleh pianis besar Arthur Rubinstein seakan-akan becakap-cakap dengan dirinya sendiri. Halus, lembut, dan penuh rasa iba. Mengesankan sekali.


Gubahan musik  karya Beethoven yang disenangi di mancanaegara

         Beethoven semasa masih muda sudah terlihat bakatnya yang luar biasa. Sejak tahun 1787 Beethoven sebagai pemuda tinggal di kota Wina (Austria). Tidak lama tinggal di Wina, ia kembali ke Bonn, kota kelahirannya, saat itu ia menerima kabar ibunya sakit keras. Ia sempat bertemu dengan Mozart yang sedang mencapai masa gemilangnya. Mozart lahir tahun 1756, sedangkan Beethoven 1770. Pada mulanya Mozart enggan menerima anak-anak muda yang biasanya hanya datang untuk memperdengarkan sesuatu yang telah dihafal, atau suatu karya pamer. Setelah Beethoven muda memperdengarkan permainannya, Mozart tidak hanya memberikam pujian. Hal ini diketahui Beethoven, maka ia meminta  kepada sang guru supaya ia diizinkan untuk memainkan sesuatu yang baru. Sebuah tema dengan fantasi bebas. Jika mendapatkan kesempatan demikian, maka Beethoven bagus sekali permainannya. Ia mencurahkan seluruh perasaan pada piano sedemikian rupa. Apalagi terdorong dan terangsang oleh kehadiran sang guru yang sangat ia hormati






 Beethoven muda


        Pada suatu hari Beethoven bertemu dengan komposer yang jauh lebih tua bahkan lebih tua dari Mozart, yaitu bernama Haydn. Haydn lahir tahun 1732. Haydn hidup hingga mencapai usia lebih dari 70 tahun. Haydn selalu ramah terhadap komposer muda, termasuk Beethoven. Saat Haydn meminta pendapat Haydn mengenai karya-karyanya yang pertama, Haydn berkata : “Anda berbakat sekali, Anda akan mendapatkan yang luar biasa lagi. Daya khayal Anda merupakan sumber pikiran yang tidak habis-habisnya”. “Anda mempunyai khayalan yang belum dipunyai orang lain. Anda tidak terikat pada peraturan mencipta yang ada, sesuai dengan perasaan-perasaan anda. Saya mempunyai kesan bahwa Anda adalah orang yang mempunyai banyak pikiran cemerlang, banyak perasaan, jiwa besar, tetapi anda mudah marah”. “Teruskan Pak, pandangan Bapak, saya curiga jika Bapak tidak meneruskan,”, pinta Beethoven muda. “Baiklan”, jawab Haydn. “ Ada selalu yang aneh-aneh pada Anda. Orang akan mendapatkan yang indah-indah dalam karya-karya Anda. Bahkan bagian-bagian yang mengagumkan tetapi di sana-sini  ada yang suram, karena Anda sendiri adalah suram dan aneh”. Demikianlah beberapa percakapan antara Beethoven dan Haydn. 






 Gbr kiri : Mozart ketika muda









Wolfgang Amadeus Mozart
                                                       
dan bawah kanan :  Hayden

                   
                  



Franz Joseph  Haydn




        Beethoven termasuk komposer yang paling disenangi karya musiknya di seluruh dunia. Termasuk di Jepang dan di Korea. Di Jepang menjelang peringatan 200 tahun kelahiran Beethoven diadakan perayaan besar-besaran dengan menggelarkan karya-karyanya lewat radio dan televisi.



Simfoni  Ketujuh Beethoven

        Simfoni ketujuh diselesaikan Beethoven pada tahun 1812 Tanggal dan tahun yang pasti pergelaran pertama adalah 8 dan 12 Desember 1813 di ruang besar Universitas Wina. Pergelaran amal tersebut diadakan untuk para prajurit Bayern dan Austria yang cacat ketika terjadi pertempuran di Hanau dekat Frankfurt pada tanggal 30 dan 31 Oktober 1813. Ini salah satu peperangan terakhir Napoleon Bonaparte ketilka harus mundur dari Rusia menghadapi tentara gabungan. Orkes yang dipimpin oleh Beethoven ini beranggotakan musikus-musikus terkenal yaitu : Hummel, Salieri, Spohr, Moschels, dan Schuppanzigh.  Pada pergelaran ini orang melihat dengan jelas, bagaimana pada bagian-bagian permainan piano dari komposisinya, Beethoven tidak dapat mendengarkan lagi bunyi musiknya. Yang paling jelas ketika ia tiba pada suatu bagian dari allegro pertama simfoninya. Disitu terdapat dua jeda dan yang keduanya adalah pianissimo (sangat lembut). Agaknya hal ini tidak diingat oleh sang komposer, sebab ia mulai lagi memberikan aba-aba ketika orkes belum sampai pada jeda kedua. Pada pianissimo tersebut ia sudah mendahului orkes sebanyak kurang lebih dua belas birama (matra). 
         Pergelaran itu sukses, biarpun bagian keduanya harus diulang. Para pecinta musik menyukai simfoni ketujuh karena lebih menyerupai sebuah suita tari daripada sebuah simfoni. Penjelasan ini didapat dari Spohr, musisi yang kala itu baru pertama kali pengalaman menjadi dirigen pada pergelaran bersama Beethoven, seperti yang diceritakan.



Kuartet-kuartet gesek terakhir Beethoven
              
          Beethoven menempuh jalan hidup menuju kegembiraan dalam perjuangannya melawan kegetiran moril dan materil. Ada perjalanan yang panjang dan luas pada simfoninya yang menandakan saat-saat besar  nasib kehidupannya. Dan akhirnya, ada jalan yang sunyi pada kuartet-kuartet geseknya. Kuartet-kuartet gesek merupakan bentuk seni yang paling abstrak. Beethoven telah menjadi contoh. Dalam tiap pernyataannya, ia berpegang pada satu cara atau metode. Mula-mula ia menguji kesan-kesannya dan mencobanya pada piano, lalu memberikan kepada simfoni gaungnya yang monumental. Sebagai penutup, ia membuat sintesis hasil-hasilnya dalam kuartet gesek.
       Kuartet-kuartet terakhir dipesan oleh bangsawan Nikolaus Galitzin. Setelah itu, Beethoven menulis musik semata-mata untuk dirinya sendiri. Sang maestro sudah tuli sekali dan hanya mendengarkan  bunyi-bunyi batinnya.
         Pembaca, uraian tentang penjelasan dari isi simfoni ke-8 dan ke-9 tidak sepenuhnya saya kemukakan, tetapi pada bagian ini ada hal yang menarik, masih tentang kuartet-kuartet gesek. Ada hal yang berhubungan dengan seorang dokter Kardiolog (ahli penyakit jantung), dia berasal dari keluarga dokter, ia adalah Dr. Ivan Mahaim. Bapaknya adalah seorang psikiater asal Belgia dan suka bermain kuartet sebagai amatir. Ibunya suka bermain piano. Anak lelakinya juga seorang kardiolog yang gemar bermain celo dan menjadi anggota Kuartet Mahaim.


        Ivan Mahaim tertarik kepada kuartet-kuartet terakhir Beethoven dan masalah fuga opus 133. Ia menulis dua jilid buku Beethoven, Naissance et Renaissance des Derniers Quators (Beethoven dan kuartet-kuartetnya yang terakhir). Kedua buku itu pada intinya menjelaskan bagaimana seorang kardiolog (ahli penyakit jantung), yang sibuk dengan tugasnya meluangkan waktu untuk mengadakan penyelidikan terhadap kuartet-kuartet sang komposer. Secara sistematis, ia meneliti riwayat komposisi-komposisi tersebut dengan menggunakan bermacam-macam dokumen. Ada korepondensi, dokumen konversationshefte (tulisan percakapan Beethoven), resensi, susunan kuartet, dan pergelaran. Mahaim mempelajari ke-19 hingga abad ke-20. Dari masa Beethoven sampai sekarang.
         Perkumpulan kuartet dari seluruh dunia yang pernah memainkan komposisi  Beethoven terdapat dalam buku-buku Mahaim. Formasi dapat berubah tapi hal ini  ia teliti dengan seksama. Ia memberikan pandangan pribadi mengenai sekian banyak nama dan program. Seperti mengenai Schuppanzigh yang merupakan primaries pada kuartet “pribadi” Beethoven, mengenai Kuartet  Mueller bersaudara, Kuartet Joachim dari London, Kuartet Brodsky dari Jerman (Leipzig). Kita dapat menelusuri kuartet Beethoven melalui Rusia, Austria, Prancis, Hungaria, Amerika dan seterusnya. Secara ikonografis menarik untuk mengetahui bagaimana susunan sepanjang kuartet sepanjang masa yang berubah ubah. Perhatian besar diberikan kepada penerbitan kuartet-kuartet. Banyak judul diterbitkan pada penerbitan pertama. Koleksi belum legkap jika tidak disebutkan programa dan dukumen-dokumen. Yang penting adalah programa Beethoven Quartett Society dari London yang sejak tahun 1845 mempertunjukkan secara besar-besaran kuartet-kuartet gesek Beethoven. Baru 43 tahun kemudian inisiatif ini diikuti. Mahaim menambahkan dokumentasi kuartet-kuartet dengan sejumlah tulisan pers. Hal ini menunjukkan bagaimana para kritikus menyambut kuartet-kuartet terakhir Beethoven terdapat pada surat-surat dan komentar-komentar lainnya yang juga dibicarakan.
         Dalam buku ke-1, dikupas masalah kuartet-kuartet opus 127, 132, dan 130 yang dipesan Galitzin. Fuga besar (Grosze Fuge) selama 10 tahun tidak mendapatkan penghargaan masyarakat, begitu pula di kalangan pers.  Dalam buku ke-2, Mahaim mengantar kita ke ruang kerja Beethoven. Keasyikan menganalisis ini timbul juga pada dirinya. Ia menerangkan prinsip-prinsip bentuk fuga, menyusul suatu bab tentang Beethoven dan fuga. Analisis tentang kuartet opus 133 yang oleh dirigen Ernest Ansermat disebut “theme idée”. Mahaim mengemukakan bahwa Beethoven selama 2 tahun menulis sebuah Uvertur pada nama Bach. Pada tema opus 133 terdapat sel (inti) B.A.C.H. Ia pada penutup menyajikan penelitian yang mendalam tentang hubungan tematis antara kuartet opus 132, 130, dan 131. Ia menyebutnya sebuah trilogy.
        Setelah menunjukkan kesatuan organis antara fuga dan bagian-bagian kuartet opus 130, ia menerangkan bahwa sebenarnya fuga pada mulanya dimaksud Beethoven sebagai final. Demikianlah garis-garis besar yang terdapat dalam buku ke-2 Mahaim, yang bagi kita di Indonesia masih serba baru.

            Pembaca, untuk saat ini saya cukupkan dulu postingan artikel tentang Beethoven, pada kesempatan berikutnya akan saya lanjutkan dengan postingan mengenai Maesenas (pelindung seni) Beethoven, surat-surat wasiatnya, penyakit yang diderita, kekasih abadinya, cuplikan  kisah singkat kehidupannya, kemudian saya tambahkan salah satu karya gubahannya. Walaupun masih jauh dari sempurna, semoga dapat memberikan ilmu dan wawasan bagi yang telah membacanya










Tidak ada komentar:

Posting Komentar